horaay musik indonesi di bajak

Horaaay.. akhirnya ada orang bule yang "mengapresiasi" musik Indonesia. Selama ini kasus yang sering terjadi justru musisi Indonesia yang doyan banget "mengapresiasi" musik orang luar. Ya.. aksi mengapresiasi terlalu berlebihan (baca: jiblak, plagiarisme) yang paling bikin heboh dunia musik Indonesia adalah d'masiv. Band yang lagi digandrungi seluruh warga Indonesia karena lagu-lagunya yang "beracun" (baca: lirik menyayat hati) itu ternyata jago jiplak lagu-lagu milik Muse dan Weezer.

Nah, kali ini giliran lagu kita yang dibajak oleh orang asing. Lagu Teman Tapi Mesra punya Ratu dibikin cover versionnya oleh grup vokal asal Swedia, Ladylike. Grup vokal yang beranggotakan empat orang cewek seksi ini menyanyikan lagu yang mirip banget dengan lagu TTM Ratu. Seluruh bagian lagu itu sama, aransemen sampai improvisasi a la Mulan juga sama. Satu hal yang beda, yaitu bahasa. Lagu yang kemudian diberi judul Dreaming of The Time itu tentu saja, karena dinyanyikan oleh penutur bahasa Inggris, maka lagu itupun digubah dalam bahasa Inggris.

Dari hasil riset, ternyata Ladylike sudah minta ijin kepada ndoro Maia Estianti sebagai pemilik hak cipta lagu itu. Jadi, bisa diklarifikasi jika Ladylike tidak melakukan pembajakaan, plagiarisme, jiplak ataupun nyolong lagu. Halal, udah minta ijin ke empunya (harusnya D'Mavis juga minta ijin kalo emang meniru karya orang lain).

Maia bercerita kalau lagu hitsnya itu sudah ditaksir oleh beberapa musisi Asia lainnya. Cuma akhirnya copyright itu jatuh ke Ladylike yang beranggotakan Louise Tomassino, Miranda Hortlund, Isabella Filling & Valerie Wigardt.karena pertimbangan peredaran lagu itu. Kalau hak ciptanya dibeli oleh musis dari negara Asia, maka beredarnya hanya di wilayah Asia. Sedangkan dengan memberikan copyright pada Ladylike, Maia berharap lagu ciptaannya itu bisa didengar oleh penikmat dunia (ya.. secara dalam bahasa Inggris ya lagunya). Dan yang paling membahagiakan (umm.. benarkah ini membahagiakan?) Dreaming of Time ini udah berhasil jadi hits di Amerika dan masuk ke billboard Amerika. Yay.. meskipun atas nama Ladylike, tapi setidaknya tipikal musik Indonesia perlahan-lahan bisa diterima oleh negara Barat.

Tapi, mbok ya kalau ada cara agar musisi Indonesia diterima di luar seperti yang dilakukan Anggun, itu pasti jauh lebih membanggakan!! Hayooooo... teman-teman musisi, terus bersemangat menembus pasar Amerika (sebenarnya udah lumayan banyak sih, kayak White Shoes and The Couples Company dan The S.I.G.I.T yang pernah tampil di festival musik di Amerika)

Maju terus musik Indonesia...

Comments

Post a Comment