Ga Boleh Nge-jeans Lagi!



Email outlook kantor jarang sekali saya buka selama saya bekerja di kantor ini. Alasannya karena saya jarang sekali berlama-lama di kantor. Pun jikalau harus berlama-lama di kantor, biasanya saya lupa untuk mengecek email yang masuk ke email kantor itu.

Saya pernah meminta kepada IT untuk mengalihkan setiap email yang masuk ke email pribadi saya. Namun, kata IT, outlook bisa dibuka di melalui webmail Koran Jakarta. Jadi tidak perlu mengalihkan email yang masuk ke email pribadi.

Masalahnya kemudian, saya tidak ingat password outlook tersebut. Waktu pertama kali membuat outlook, IT dengan sembarang memasukan password. Katanya password berupa nama depan atau nama belakang saya. Tetapi setelah dicoba ternyata password selalu tidak cocok dengan username saya. Akhirnya, saya tetap tidak bisa mengakses email yang masuk ke outlook.

Maka tak salah jika saya minta email-email tersebut diarahkan ke email pribadi saya. Mengapa demikian? Pasalnya, sebagai wartawan amatiran yang sedang rajin-rajinnya menyebar kartu nama, pasti ada saja undangan peliputan yang datang dikirim ke email outlook saya tersebut. Karena jarang buka outlook, ya sudah bisa ditebak, saya jadi melewatkan banyak undangan peliputan.

Untuk menyiasati hal itu, sekarang saya selalu menuliskan email pribadi saya di kartu nama saya. Begitu pula dengan buku tamu. Selalu saya tuliskan email pribadi saya supaya undangan dari pihak penyelenggara acara bisa dibaca dan ditindaklanjuti.

Nah, barusan saya baru buka outlook. Jenjeng jenjeng... ada beberapa email yang masuk. Tapi yang paling menarik perhatian saya adalah email dari HRD kantor dengan subjek: Kerapihan Berpakaian.

Ya sudah bisa ditebak isinya adalah pemberitahuan dari manajemen tentang cara berpakaian wartawan. Nah, untuk karyawan non redaksional selain harus berpakaian rapi juga diwajibkan untuk mengenakan dasi. Sementara untuk redaksional tetap harus berpakaian rapi dan untungnya tanpa dasi.

Sebelum lebih jauh lagi mengungkap peraturan baru dalam hal berpakaian di kantor saya. Coba ya saya mau tahu, definisi rapi itu apa ya? Kalau menurut saya, manajemen seharusnya menginformasikan yang mereka maksud berpakaian rapi itu seperti apa? Definisi saya, mengenakan jeans, kaos berkerah itu masuk dalam kategori rapi.

Tapi kantor saya tidak sepaham dengan definisi saya itu karena di point selanjutnya, mereka menuliskan kalau penggunaan jeans, dan kaos serta sepatu kets hanya diperbolehkan di hari Jumat. Lha, ini kan saja artinya kalau Jeans, kaos dan kets tidak rapi.

Begini ya, bapak/ibu manajemen yang terhormat. Wartawan kan kerjanya fleksibel, jadi tidak perlu itu ada aturan berpakaian. Kami sudah tahu kok aturan berpakaian yang baik dan rapi itu seperti apa. Toh, kami ke kantor cuma mau numpang duduk dan nulis berita. Rasanya nggak perlu deh ada aturan semacam itu. Kan, di dalam kantor hanya bertemu dengan sesama karyawan.

Nah, kecualli jika keluar dan ingin wawancara seseorang yang penting, jadi harus mencitrakan nama baik perusahan. Itu pun kami sudah tahu pakaian macam apa yang harus kami kenakan jika akan mewawancarai nara sumber.

HUhuhu...sedihnya diriku, karena tidak boleh nge-jeans lagi. Ini kantor akademi militer atau kantor koran ya?


foto: dok www.pabrikjeans.com/

Comments