Paradise 4: Berpetualang Mencari Kerang

6 November

Agenda hari ini adalah berpetualang mencari kerang.

peserta kemah plus panitia

Bangun tidur, perut kerucuk-kerucuk. Lapeeer. Saya tengok teras depan, sudah tersedia sarapan berupa nasi uduk, telor dadar, ikan-ikan kecil, mentimun dan sambal. Tanpa pikir-pikir lagi, sikaaaaat makanan yang nikmat ini. Hmm... Ikan kecil-kecilnya enaaaak. Gurih. Saya suka banget, sampai nambah ikannya saja.Selesai sarapan, orang-orang sibuk pada mandi. Padahal hari ini bakal berpetualang menjelajah Kepulauan Belitung. Saya kekeh nggak mau mandi. Lha wong, mau basah-basahan, mau keringetan.

Okay, sebelum berlayar ke pulau, mari sedikit meregangkan otot. Olah raga pagi dan disusul dengan kegiatan outbond. Seru banget acara ini. Sebetulnya sudah sering banget main permainan semacam ini di acara outbond. Tapi tetap aja menyenangkan.Apalagi, sepanjang outbond kerjanya cela-celaan, sindir-sindiran dan becanda bokep. Tuh, si Nia jadi bahhan celaan. Razaq, Dimas dan Fahmi semangat banget godain Nia yang drama queen. Jadi kenapa si Nia digodain, soalnya dia paling montok. Nah teman-teman godain Nia yang bokep-bokep. Nia.. Nia.. Sabar ya dek!

Mirip kepala burung Garuda ya? That's why dinamain Pulau Burung

Selesai outbond, kami dibagi jadi tiga tim. Yeah, saya satu tim lagi dengan Dimas, Fahmi, Wachyu dan Tommy. Entah kenapa grup ini dinamakan ARMADA. Sumpah alay banget, kayak band yang menyanyikan lagu Mau Dibawa Kemana.

Ini idenya si Dimas. Saat lagi urun rembuk pilih nama band, dia usul nama itu plus yel-yelnya.

"Kami dari Armada. Yeah, yeah, yeah!!"

Itu yel-yel kami. Diperagakan layaknya anak band yang di saat lebaran diminta mengucapkan selamat lebaran. Nah gayanya harus sok cool kayak anak-anak band sekarang.

miss Botswana pose dulu di atas kapal :))

Seriusan, ini kocak banget. Jomplang kalau dibandingkan dengan dua grup lainnya, yang riweh memilkirkan nama dan yel-yel grupnya. Grupnya Razaq dinamakan Jablay, sementara grup Nia namanya Belitong. Hehe.. Yel-yel mereka niat banget. Apalagi grupnya Nia. Di situ ada bapak-bapak Pramuka super kreatif yang hobi menciptakan lagu di setiap suasana. Kayak Bunda Dorce kata Nia.

All right, semua kelengkapan untuk bertualang sudagh dikemas. Tugas kami adalah mencari harta karun di darat dan di lautan. Tujuan pertama kami adalah Pulau Lengkuas. Pulau dengan pemandangan paling indah di Belitung. Di pulau ini, ada toren atau menara yang tingginya hampir 100 meter. Menara ini peninggalan Belanda. Planknya masih pakai bahasa Belanda. Di situ tertulis menara dibuat tahun 1882. Wow, sudah dua abad yaaaa!!

Okey, kembali ke acara mencari harta karun, seharusnya kami membagi tim menjadi dua. Yang mencari harta di darat dan di laut. Tapi di grup kami nggak ada komunikasi, semuanya dilakukan sendiri-sendiri. Prinsip kami, pokoknya have fun. Nggak peduli sama harta karun.
Tapi toh saya tetap berketatapan hati untuk mencari harta karun itu di laut.

merapat di pantai

Saya usaha tanya ke penjaga pantai tentang harta karun berupa kerang itu. Mereka bilang ada di ujung pantai, di antara karang. Waduh, saya nggak berani kalau ke sana sendirian. Saya ajak Dimas dan Fahmi. Bertiga kami snorkeling ke ujung pantai. Saya yang paling semangat, mencari-cari kerang berwarna merah itu. Mana yaaa?? Aha, ketemu. Saya simpan di baju saya.

Anyway, ngobrol-ngobrol tentang snorkeling. Dunia bawah laut Belitung tak terlalu cantik. Ikan-ikannya kurang beraneka ragam, terlalu banyak rumput laut hitam di dasar laut. Kurang baguslah kalau untuk snorkeling apalagi diving. Tapi yang paling saya suka adalah di laut Belitung sama sekali tidak ada bulu babi, musuh besar saya.

Eh, tapi ternyata ada! Siaaaal. Saya ketemu bulu babi di Pulau Burung. Saat sedang asik snorkeling mengelilingi batu-batuan besar yang membentuk seperti kepala burung garuda (nah itu alasan kenapa pulau ini dinamakan pulau burung) eh ada si babi, nemplok di salah satu karang. Panik, saya langsung ngacir menjauh. Takut ditusuk sama bulu-bulu hitamnya.

sok imut main ayunan

Selain ada bulu babi, di pulau Burung juga banyak terdapat bintang laut. Kalau kita berjalan ditepi pantai, kita pasti bakal merasakan punggung bintang laut. Untung, saya pakai fin, jadi nggak ngerasain gelinya berjalan di atas bintang laut.Acara snorkeling harus segera disudahi karena ada yang harus kembali ke perkemahan. Biasa ibu-ibu pejabat nggak tahan berlama-lama di pantai. Sebeeeeel banget! Padahal lagi asik-asiknya melihat pemandangan bawah laut. Di sini biota lautnya lumayan bagus, ada ikan-ikan warna warninya.

Huh.. Kembali ke kemah. Bersih-bersih dan kemudian makan siang. Gila.. Acaranya nggak jelas. Masa dari makan siang nggak ada acara apapun. Nggak profesional nih panitianya. Oh ya waktu di pulau Lengkuas, kami juga dibiarkan kelaparan. Mereka asik makan-makan pisang goreng dan cemilan lainnya. Sementara kami, harus usaha cari makanan sendiri.

foto di bawah menara. Katanya banyak hantunya

Kami makan pop mie di belakang menara. Biarin, saat sudah mau berlayang menuju Pulau Burung, kami masih asik ngopi-ngopi dan makan pop mie. Ini bentuk kekecewaan kami pada panitia.

Malam hari baru ada acara. Beli oleh-oleh. Kebetulan tukang jualan oleh+olehnya datang ke kemah kami. Jadi nggak sulit-sulit ke kota cari oleh-oleh.

Setelah beli oleh-oleh, kami bermain ala pramuka lagi. Main judi gundu dan tim Armada berhasil menang berkat konsistensi dan komitmen kami.

Habis main game, acara bebas. Saya ngobrol sambil tidur-tiduran di sofa. Ekh ketiduran sampai pagi. Kata Razaq:

"Boy, elo tidur apa pingsan semalem. Pules bener!"

PS: maaf penempatan fotonya ngasal. Desprate sm blogspot yang tidak user friendly.

Comments