59.05



OMG... hampir nggak percaya saat melihat empat angka di timbangan elektronik milik si Daboe. 59,05. Itu berat badan saya sekarang!! Berat badan saya turun drastis, 5,95 kilo. Dari 65 kilo menjadi 59,05. Selamat untuk saya!!

Kalau berat barat bisa turun lima kilo selama sebulan, apakah ini menandakan project anti buncit saya berhasil? Ya iyalah.. pastinya dong. Walaupun nggak semua kewajiban di project itu saya jalankan, tapi tetap ada hasil yang menggembirakan.

Anget-anget tahi ayam. Itulah sayaaa... awal mula menjalankan project ini semangat saya luar biasa besar! Bangun tidur nggak pernah lupa untuk sit up 30 kali. Hari pertama, kedua, ketiga masih rajin. Hari keempat.. si malas mulai menggoda saya untuk menunda sit up.

"Udah, dicicil aja sit up-nya. Daripada cedera perut! Pagi 15 kali, sebelum tidur 15 kali," kata si malas.

Nah, si malas makin menguasai diri saya. Dia terus nyetanin saya supaya nggak menjalankan ritual pagi itu. Kalau saya lupa [baca: malas] sit up satu hari itu, saya bakal punya seribu pembenaran. Ya, lagi datang bulanlah, kecapeanlah, sudah telat kerjalah. Pokoknya ada-ada saja alasannya.

"Ah, hari ini nggak sit up, didobel aja sama besok! Jadi sit up-nya 60 kali," kata si malas lagi.

60 kali sit up sehari? Emang elo Britney Spears, Boy?? Yakin bisa sit up sebanyak itu dalam sehari? Pasti enggaklah. Kegiatan sit up pun akhirnya benar-benar saya tinggalkan.

No Diet on Weekend

Ujug-ujug saya punya ide untuk stop diet di hari sabtu dan minggu. Ini gara-gara setiap minggu selalu "pacaran". Jalan dari mall ke mall. Museum ke museum. Susah mencari panganan diet! Pilihannya selalu ke Junkfood.

Pertengahan April, saya nge-date sama Meida, Acit dan Daboe. Sehabis mengunjungi seorang teman di rumahnya, kami memutuskan untuk jalan. TUjuannya adalah TIM [si Acit katro belum pernah ke HB Jasin]. Sebelum muter-muter di TIM, kami makan dulu ke Es Teller 77.

Saya cukup lama memilih makanan di depan kasir. Eumm... bakso? Enggak ah! Mie ayam? Nasi goreng? Aaahh.. saya bingung! Saya akhirnya memutuskan untuk pesan gado-gado.

Sorenya, usai berkeliling di TIM, kami pergi ke Sarinah Thamrin untuk menonton film tanda tanya. Habis nonton film itu, kami putuskan untuk makan di Burger King!! Saya pesan Whopper Junior+ kentang goreng + Fanta! Junkfood. Gagal deh diet sayaa!!

Weekend-weekend berikutnya hal yang sama terjadi. Waktu ketemu si Mamski Vera yang baru datang dari Libanon, saya ditraktir sate kambing!! Lalu, ketika Ibu nggak masak, saya makan Bolo-Bolo.

Kemarin, waktu resepsi pernikahan Dhiesta, sebenarnya saya nggak makan besar. Saya cuma icip dim sum, kambing guling dan Zuppa Soup. Tapi dim sumnya ambil dua kali! Oh ya.. malamnya makan baso di rumahnya si Daboe.

Mengurangi Nasi

Pada postingan saya Project Anti Buncit, Nia kawan saya memberitahu kalau ia sudah menjalankan diet dengan cara menghindari makan nasi. Saya nurut saran si Nia untuk mengganti nasi dengan kentang rebus.

Seperti biasa, awalnya semangat '45 untuk menghindari nasi. Setiap hari, si Ibu ngerebusin kentang untuk bekal makan siang saya. Selain kentang, biasanya Ibu juga rebusin brokoli dan wortel.

Tapi lama-lama kok eneg juga ya makan sayur rebus! Tasteless. Biasanya kalau sudah begini, saya suka cocol dengan saos cap Belibis.

Nggak anaknya, nggak emaknya. Dua-duanya nggak konsisten. Setelah berapa lama rajin membekali anaknya dengan makanan sehat, belakangan si Ibu nggak intensif lagi buatin sayuran rebus. Alhasil, saya jajan di luar. Makan sate pakai lontong, makan ayam goreng tanpa nasi [ini ikutin cara makan si Ina anak The Jakarta Post].

Pada intinya, sekarang saya sudah jauh lebih sedikit makan nasi. Saya akan jaga pola makan saya yang sekarang supaya berat badan semakin turun. Dan mudah-mudahan bisa disertai dengan olahraga! Kalau berat badan turun tapi perut masih menggelambir kan sama saja toh :)

Dengan ini saya nyatakan Project Anti Buncit tetap dijalankan sampai perut saya benar-benar rata! Soalnya biarpun berat badan turun, si perut masih saja melendung ;)


foto: dari google

Comments