Gouden Meisjes


Kalau dulu belajar sejarah pranata masyarakat Belanda.. ada yang namanya Gouden Eeuw atau masa kejayaan Belanda pada abad 17.

Di jaman modern ini, muncul lagi istilah itu. Bukan Gouden eeuw sih, tapi Gouden Meisjes! Sekelompok perempuan lajang [ada yang siap menikah dan ada yang kayaknya masih lama menikah] yang menjadi dayang-dayang atau panitia [Eh, panitia? Ngerjain apa emang? perasaan kerjanya cuma ketawa, foto-foto dan makan deh] di pernikahan Dhiesta Natalia dan Divi Analis.

Februari

Wanita ribet yang punya hajat ini mengundang calon Gouden Eeuw untuk diberi bahan berwarna emas. Di Restoran Daboe-Daboe, Setia Budi One. Mereka berkumpul. Seperti biasa, makan-makan, ketawa-ketiwi dan poto-poto.

Dhiesta akhirnya datang, disusul oleh calon suaminya, Divi [sekarang udah sah niye] yang membawa kantong hitam besar bak sinterklas yang mau kasih kado pas natal.

Ini dia si manten yang kemarin sudah sah menjadi suami istri! Selamat ya Double D

Eng ing eng, pas dibuka bukannya lembaran kain emas yang sudah dibungkus rapi, malah kain biru. Dhiesta ngambek sama Divi. Dhiesta ngerasa nggak enak. Berkali-kali minta maaf dan menyalahkan Divi. Kenapa bisa teledor, salah membawa kantong kresek. Nggak cuma Dhiesta yang merasa nggak enak. Kami yang datang malam itupun merasa nggak enak karena Dhiesta sama Divi berantem.

Maret

Kain didistribusikan kepada calon Gouden Meisjes. Masing-masing diberi keleluasaan untuk memilih model dan menyulap si bahan menjadi gaun!

Awal April

Setelah mencari tukang jahit yang kira-kira bisa membuat model gaun keinginan saya, akhirnya saya memilih Uda Willy. Saya percayakan kain dua meter itu ke si Uda. Pokoknya tanggal 28 harus sudah jadi!!

28 April

Ambil hasil jahitan. Eh, kok masih ada yang kurang sreg ya?? Obi-nya kelebaran jadi harus dikecilin. Lalu bagian rok juga belum terbentuk dengan sempurna. Asimetris nanggung dan retsletng di bagian belakang suka miring-miring.

29 April

Kembali ke Uda Willy. Fitting malem-malem. Obi sudah diperkecil dan rok asimetrisnya sudah sempurna. Tapi retsleting masih miring. Akhirnya disiasati dengan diberi kain furing. Jam sepuluh akhirnya gaun itu selesai.

30 April

Gouden Meisjes berkumpul. Lucu-lucu banget gaun para Gouden Meisjes ini.

Anda: Maxi dress
Iboy: Drappery assymmetric dress
Oneng: Drappery dress
Kinan: One shoulder dress
Tia: drappery dress
Shanti: maxi dress
Ayu: Maxi dress plus brokat
Anggie: drappery tube dress
Sekar: Kartini blouse
Meida: dress dengan detail payet
Daboe: dress plus brokat
Friska: blouse


Selamat ya buat Dhiesta dan Divi. Gouden Meisjes mendoakan agar kalian langgeng selamanya dan cepat diberi momongan. Doakan kami juga ya [terutama yang masih sendiri agar cepat bertemu tulang rusuk kami] cepat menyusul kalian. Ga sabar untuk reuni dengan menggandeng pasangan dan anak.. *group hug*


Comments