ID-LESS


Jurnalis tak bertanda pengenal rasanya seperti wartawan bodrex. Bahkan lebih cupu, karena wartawan bodrex sekarang dilengkapi ID dan kartu nama [yang ada nomor rekeningnya. Hahhaa dasar bodrex].

Nah, selama dua minggu ini saya ID-Less alias tak bertanda pengenal. ID saya hilang akhir Juli lalu di meja resepsionis KPK.

Ceritanya, saya dan kawan-kawan diundang naik ke lantai tiga kantor KPK untuk ngobrol-ngobrol dengan [Eks] Deputi Penindakan KPK Ade Raharja.Protap di KPK, apabila tamu mau naik bertemu staf maupun pimpinan, maka harus meninggalkan kartu identitas di meja respesionis untuk ditukar dengan kartu pengunjung/tamu.

Untuk wartawan biasanya sih cuma harus menyerahkan KTP, sementara ID tetap dipakai untuk menunjukan identitas di hadapan orang yang mau diwawancara. Nah, saat itu, karena wartawan yang ingin wawancara segambreng jumlahnya, maka ID harus ditinggal.

ID yang hilang itu...

Wawancara selesai, kami semua turun. Saya dan beberapa teman menjadi orang terakhir yang mengambil ID. Oleh resepsionis, ID diserahkan secara massal, bukan diberikan kepada pemilik ID tersebut. Alhasil, ID saya entah terbawa oleh orang lain atau terselip.

Setelah dicari, dilihat di kamera CCTV, hasilnya nihil. Menurut VIksa, resepsionis KPK itu, mungkin ada teman yang iseng dan sengaja menyimpan ID saya. Kata dia, tunggu sehari, pasti dikembalikan.

Sehari, dua hari, seminggu, ID saya tak kunjung kembali. Dua minggu kemudian, kawan saya Rangga menelpon. Ia memberitahu bahwa ID saya ditemukan di tas milik wartawan JPNN. Menurut Rangga, si wartawan JPNN ini juga tidak tahu bagaimana ID saya bisa berada di tasnya?

ID Press saya punya kaki ya bisa jalan-jalan sampai ke Kejaksaan Agung? Whaaaatt?? Apa ada konspirasi dibalik hilangnya ID saya? Apa saya dipelet? Diguna-guna? Tapi kok efeknya belom ada sampai sekarang.

Anyway, si ID biru sudah di tangan. Saya simpan baik-baik. Karena repot banget kalau liputan ke luar KPK tanpa menggunakan ID. Bisa-bisa dilarang masuk gara-gara nggak pakai ID waktu liputan.

Oh ya, ngomon-ngomong, ID yang hilang ini, sebenarnya bukan ID Press, melainkan ID kantor. Bahhh... kantor saya memang aneh, jurnalis kok dipersenjatai dengan ID internal, bukan dengan ID yang menunjukan identitas saya sebagai jurnalis. Sudah diminta ID Press ke atasan, tapi tetap ada saja alasan untuk tidak menyegerakan pembuatan kartu pers tersebut. WEIRD!!!!

Comments