Bengek, Rokok Kretek


Saya menyadari rokok teman saya Fathan berubah. Biasanya, Fathan mengisap Sampoerna Mild. Tapi di tasnya hari ini saya temukan Dji Sam Soe.

Saya tanya kenapa dia mengganti rokoknya. Fathan berasalan ketika sedang sakit, khususnya batuk, maka ia selalu merokok kretek.

"Kenapa?" saya bertanya.

Mendengar pertanyaan ini, Fathan buru-buru menjawab dahak yang mengangkut di tenggorokannya bisa dengan mudah dikeluarkan.

"Kok bisa?" saya makin penasaran.

Fathan memikir jawaban yang tepat untuk pertanyaan saya. Bukannya menjawab pertanyaan, Fathan malah membuat statement.

"Lo coba tanya deh ke orang-orang yang ngerokok. Kalau bengek pasti ngerokok kretek," kata Fathan.

Saya masih tidak bisa terima. Saya masih penasaran, zat apa di dalam rokok kretek yang menyebabkan dahak bisa mudah dikeluarkan.

Fathan yang mengalami sindrom pembotakan dini ini lalu mengatakan, rokok kretek bisa meredam batuknya. Menurut Fathan, ia bisa selama beberapa menit tidak batuk setelah merokok kretek.

Karena saya terus mengajukan pertanyaan "Kenapa", Fathan akhirnya mengatakan rokok kretek bisa mengurangi batuknya hanyalah sekadar sugesti.

Saya nggak puas hanya dapat jawaban dari satu orang. Saya tanya dua teman cowok saya lainnya, yaitu Moksa dan Marlen.

Marlen sependapat dengan Fathan. Kawan saya bermarga Sitompul ini kerap mengganti rokoknya dengan kretek ketika batuk menyerang.

"Plong rasanya," kata Marlen.

Saya kemudian mencoba memperjelas yang dimaksud Marlen dengan "Plong".

"Dahaknya jadi keluar gitu ya, Len?" tanya saya dan diamini Marlen.

Saya kemudian kembali mengulang pertanyaan. Kenapa bisa begitu? Marlen pun menjawab itu hanya sugesti.

Beda dengan Moksa. Kakaknya teman saya ini dari awal sudah berpendapat rokok mengurangi batuk hanyalah sugesti.

Moksa malah katakan obat batuk yang mujarab adalah.... MMM.. Mohon maaf si Moksa ujung-ujungnya menawarkan Propolis. Lengkap dengan bonus yang lumayan menggiurkan.

Tiga orang sudah menilai penyembuhan batuk dengan kretek adalah sugesti dan tidak ada penjelasan ilmiahnya.

Selagi menulis ini, saya coba tanya ke eks redaktur saya, Mas Imron.

Iboy [I]: Kalau lagi batuk obatnya ngerokok kretek ya?
Mas Imron [MI] : Bener.
I: Masa? Kok bisa? Penjelasan ilmiahnya apa?
MI: Nggak ada. Sugesti.
I: Kok sampe bisa ada sugesti kayak gitu?
MI: Mitos. Di bungkusnya ada tuh dulu. Sekarang nggak ada.
I: Di bungkusnya emang ada apa? Tulisan kalau rokok kretek bisa menyembuhkan batuk?
MI: Hooh. Sebelum aturan ketat.

Saya penasaran dan mencoba mencari tulisan yang tertera di bungkus Djisamsoe.

Berdasarkan sebuah tulisan di blog, disebutkan pesan dalam bungkus Djisamsoe adalah:

"Batuknya perokok dapat disembuhkan dengan dicekoki rokok 234"

Saya mencoba mencari gambar bungkus yang mencantumkan pesan tersebut. Sayang, Oom Google sudah saya telanjangi, tetap tak ketemu.

Menurut saya, yang namanya rokok bakal bikin bengek. Saya saja yang bukan perokok dan cuma dihibahkan asapnya sering batuk-batuk. Bagaimana dengan orang yang menghisap nikotin dan melesapkan racun itu dalam tubuhnya? Harusnya sih lebih parah penyakit yang bakal diderita.

Oke, lain kali, saya akan cari pendapat dokter soal ini. Mudah-mudahan Ratna mau menanyakan hal ini ke kakaknya yang dokter itu [Kata Fathan, perdebatan soal rokok kretek dan batuk hanya modus saya untuk bisa ngobrol dengan kakaknya Ratna yang dokter itu].

Comments

  1. SESUNGGUHNYA DIDALAM ROKOK KRETEK DJI SAM SOE SUDAH DLAFALKAN AYAT2 AULLOH BERUPA FATSAL 5 YANG MANA PERCAYA GAK PERCAYA PENYAKIT AKAN HILANG KALO MENGHISAP DJI SAM SOE KRETEK..

    ReplyDelete

Post a Comment