Tanda Cinta Dari Tuhan

Nobody's perfect. Yup, betul banget. Bahkan orang yang luar biasa terlihat sempurna pasti ada cacatnya. Apalagi saya. Pasti banyak cacatnya. Salah satunya adalah tanda lahir di pipi kiri saya.

Eh, saya nggak mau menyebut ini sebagai cacat, karena ini memang bukan cacat. Ini adalah tanda cinta dari Tuhan. Tuhan pasti punya tujuan mengapa dia meletakan tanda kasihnya di muka saya. Hmm.. apa ya kira-kira. Mungkin biar saya jadi pribadi yang kuat yang tahan olok-olok orang soal tanda cinta ini.

Dulu ya, saya nggak pede banget dengan tanda lahir ini. Ada yang mengolok-olok itu sebagai tompel dan lain sebagainya. Saya sempat minder. Sempat juga nggak terima dengan keadaan muka saya yang menghitam di bawah mata kiri.

Kenapa harus di muka? Wajah itu salah satu unsur penting untuk perempuan. Kenapa harus dikasih noda?

Pernah, waktu saya wawancara untuk magang di My PlayMall di Senayan City (sekarang sudah nggak ada. Kalah saing dengan Lollypop). Mantan bos saya mempertanyakan tanda lahir di muka saya. Dia agak khawatir nanti anak-anak takut sama saya gara-gara tanda itu. Well, kenyataannya tidak. Setiap ada anak yang penasaran dengan wajah saya, saya selalu bilang itu tanda lahir atau biar penjelasannya nggak panjang, saya katakan itu tato :)

Ini lho si Iboy :)

Setiap orang yang bertemu saya pasti bertanya muka saya kenapa? Ibu saya pun ya cerita soal ini. Ibu bilang waktu saya berumur tiga bulan, saya gelinding dari sofa. Lalu di dalam wajah saya berdarah dan saya darahnya membeku, membiru sampai sekarang.

Nah, cerita itu soal darah yang membeku dan membiru di pipi saya itu dikuatkan oleh seorang Ibu yang menghampiri saya di Sogo Pondok Indah Mall beberapa tahun lalu. Si Ibu mengatakan bahwa noda hitam di wajah saya adalah darah yang membeku. Salah satu anggota keluarganya ada yang mempunyai noda hitam di wajah seperti itu. Si Ibu bahkan menyarankan sejumlah obat untuk menghilangkan hitam di wajah saya.

Dulu saya selalu menceritakan hal itu kepada orang yang mempertanyakan warna hitam di wajah saya. Tapi semakin dewasa, saya percaya itu bukan karena darah yang membeku melainkan tanda lahir.

Ya sudahlah. Itu nggak bakal hilang sampai saya mati. Saya terima itu dengan lapang dada. Apalagi setelah saya melihat banyak orang yang mempunyai tanda lahir di wajah seperti saya, namun dalam ukuran yang lebih besar atau lebih menghitam.

Ya Allah, alhamdulillah banget. Noda hitam di wajah saya samar-samar, hitamnya tidak pekat.

Dulu saya pernah berpikir, kalau saya kaya saya akan operasi menghilangkan hitam di wajah saya. Tapi sekarang, bisa disiasati dengan pakai foundation atau bedak untuk menyamarkan si hitam.

Saya tetap menarik kok dengan tanda lahir ini. Mungkin ya, mungkin lho, Tuhan kasih pengganti dari ketidak sempurnaan wajah saya dengan memberikan senyuman yang manis yang bisa membuat pria kelepek-kelepek.

Haha.. Tuhan kasih saya kemampuan untuk tersenyum dengan manis. Bahkan seorang teman (yang pernah kepincut sama senyum saya) bilang kalau senyum saya itu selain manis, juga mencerminkan keriangan saya. Ehem...

Selain bersyukur dengan tanda lahir di wajah saya, saya juga bersyukur dengan jidat jenong saya. Hahaha..dulu-dulu sih saya sempat nggak pede gara-gara si Anda bilang jidat saya kalau lagi Skype suka memantulkan cahaya.

Makanya tahun lalu saya potong poni dan dilurusin untuk menutupi jidat jenong saya. Lucu sih. Hehe.. tapi lama kelamaan cape juga ngurus si poni ya. Sekarang balik lagi deh jadi jenong.

Terserah orang mau bilang saya jenong, saya tompelan. Nggak peduli lagi saya. Saya sudah kebal sekaligus bebal nggak mau dengerin omongan orang soal saya. Yay... dengan nggak mikirin pendapat orang, saya jadi ringan menjalani hidup saya :)

Hayooo, teman-teman yang punya "tanda cinta dari Tuhan" jangan malu, jangan minder. Percaya diri aja. Chin up, girls. Kita tetap menarik dan unik kok dengan tanda lahir plus kelebihan kita lainnya.