Siapa yang pernah nyontek pas jaman sekolah dulu? Hayo ngaku!!!! Saya.. saya.. saya!! Yes, saya akui dengan jujur jaman sekolah dan kuliah dulu pernah nyontek maupun memberikan contekan kepada teman.
Bahkan, saat kuliah, pernah ketahuan nyontek sama Mba Andrea. Waktu itu sedang ujian Pembelajaran Bahasa Asing. Saya "kerjasama" dengan teman saya Anda dalam mengerjakan soal. Kepergok Mba Andrea, nama kami berdua dipanggil dan diminta segera mengumpulkan kertas ujian.
"Nandah, Rizky, kalau sudah kumpulkan ya," kata Mba Andrea.
Malu? Ya iyalah. Apalagi sekarang. Peristiwa itu selalu jadi bahan ketawaan.
Kenapa ya dulu saya mencontek? Jawabannya karena dulu saya mengejar nilai tinggi. Padahal ya, kalau dipikirkan lagi apa gunanya nilai tinggi tapi toh kita tidak memahami ilmu yang kita pelajari. Kasian banget lo Boy!!
Nah, sekarang alhamdulillah saya sudah mendapat hidayah dari Yang Maha Kuasa. Saya nggak melakukan itu lagi. Well, kalau di kerjaan, nyontek sih masih ada. Misalnya begini, saya melihat tulisan teman saya untuk mendapatkan angle yang apik dalam menulis berita. Menurut saya sih sah-sah saja. Karena saya cuma melihat angle-nya saja. Selebihnya, susunan kalimat dan sebagainya berbeda.
Dalam hal akademis, saya berusaha untuk tidak mencontek lagi. Saya saat ini sedang mengikuti kelas TOEFL Preparation di LBI UI. Setiap kali ujian, saya berusaha mengerjakan itu sendiri. Saya ingin mengetahui kemampuan saya dalam mencerap ilmu yang sudah dibagi oleh para pengajar.
Saya nggak mau, nilai ujian tinggi tapi saya tetap buta soal tensis Bahasa Inggris. No way!! Saya tak sekadar membutuhkan skor yang tinggi. Namun juga kemampuan untuk menguasai Bahasa Inggris.
Buat apa berbangga dengan nilai TOEFL tinggi, kalau toh itu tidak menunjukan kemampuan kita yang sebenarnya.
Bagi saya, saya akan kelabakan jika nanti saya diterima beasiswa, bersekolah di luar negeri, tapi kemampuan Bahasa Inggris saya cere! Malu-maluin yang kasih beasiswa dan negara aja!
Jadi buat adik-adik yang masih atau akan ujian, Kakak Iboy sarankan nggak usah nyontek ya. Ujian itu bukan untuk mencari nilai, tapi untuk mengukur kemampuan kalian, mengukur seberapa paham kalian terhadap materi yang selama ini disampaikan bapak/ibu guru. *sok tua*
Sukses ya yang lagi ujian :)
Bahkan, saat kuliah, pernah ketahuan nyontek sama Mba Andrea. Waktu itu sedang ujian Pembelajaran Bahasa Asing. Saya "kerjasama" dengan teman saya Anda dalam mengerjakan soal. Kepergok Mba Andrea, nama kami berdua dipanggil dan diminta segera mengumpulkan kertas ujian.
"Nandah, Rizky, kalau sudah kumpulkan ya," kata Mba Andrea.
Malu? Ya iyalah. Apalagi sekarang. Peristiwa itu selalu jadi bahan ketawaan.
 |
| Ilustrasi mencontek. Foto dari sini |
Nah, sekarang alhamdulillah saya sudah mendapat hidayah dari Yang Maha Kuasa. Saya nggak melakukan itu lagi. Well, kalau di kerjaan, nyontek sih masih ada. Misalnya begini, saya melihat tulisan teman saya untuk mendapatkan angle yang apik dalam menulis berita. Menurut saya sih sah-sah saja. Karena saya cuma melihat angle-nya saja. Selebihnya, susunan kalimat dan sebagainya berbeda.
Dalam hal akademis, saya berusaha untuk tidak mencontek lagi. Saya saat ini sedang mengikuti kelas TOEFL Preparation di LBI UI. Setiap kali ujian, saya berusaha mengerjakan itu sendiri. Saya ingin mengetahui kemampuan saya dalam mencerap ilmu yang sudah dibagi oleh para pengajar.
Saya nggak mau, nilai ujian tinggi tapi saya tetap buta soal tensis Bahasa Inggris. No way!! Saya tak sekadar membutuhkan skor yang tinggi. Namun juga kemampuan untuk menguasai Bahasa Inggris.
Buat apa berbangga dengan nilai TOEFL tinggi, kalau toh itu tidak menunjukan kemampuan kita yang sebenarnya.
Bagi saya, saya akan kelabakan jika nanti saya diterima beasiswa, bersekolah di luar negeri, tapi kemampuan Bahasa Inggris saya cere! Malu-maluin yang kasih beasiswa dan negara aja!
Jadi buat adik-adik yang masih atau akan ujian, Kakak Iboy sarankan nggak usah nyontek ya. Ujian itu bukan untuk mencari nilai, tapi untuk mengukur kemampuan kalian, mengukur seberapa paham kalian terhadap materi yang selama ini disampaikan bapak/ibu guru. *sok tua*
Sukses ya yang lagi ujian :)
Comments
Post a Comment