Punggungnya

Selepas jam satu siang, saya dan dua orang teman saya, Nana dan Novi pergi makan di samping gedung KPK. Niatnya kami mau makanan serba kuah. Kami bertiga dalam kondisi yang tidak fit. Novi masih sakit yang menurut dokter gejala tipes. Nana pilek, sementara saya badan sudah mulai anget dan pusing bukan main. Kami susuri satu demi satu warung-warung yang terdapat persis di pinggir kali di antara KPK dan Menara Imperium.

Saat melewati salah satu warung, seseorang (tepatnya beberapa pria) memanggil saya. Roy, Nebby, Zamrut dan Sugeng. Saya masuk sebentar, salaman dengan Roy, mantan wartawan yang kini alih profesi sebagai pengacara. Roy agak shock dengan penampilan baru saya. Sudah pasti penampilan baru saya ini menjadi bahan candaan buat Roy.

Saya meninggalkan Roy dan kawan-kawan. Dengan langkah lemas, saya mencoba menyusul Nana dan Novi yang berada sekitar delapan meter di depan saya. Tiba-tiba keduanya menengok. Saya mendengar mereka mengatakan sesuatu.

"Warung Geulish, Boy," kata Nana. Warung Geulish adalah warung makan sunda yang menjual soto. Saya iya, iya saja. Tapi Novi dan Nana terus mengucapkan hal yang sama.

Saya akhirnya berhasil menyusul mereka. Novi dan Nana lalu berkata bahwa tadi Dwi Aries, jaksa favorit saya baru saja lewat di depan mata saya.
ilustrasi, di ambil dari sini
WHAT??? Seriusan? Kok bisa saya tidak mengenali sosok jaksa pujaan hati yang dikabarkan dimutasi ke Medan itu??

Karena Pak Aries baru saja masuk ke gedung KPK, saya mengejarnya. Semoga dia belum jauh. Saya berlari ke dalam pelataran parkir KPK dan mendapati dua orang berjalan bersisian. Saya kenal sosok pria bertubuh mungil itu. Ya, itu Pak Aries, si jaksa berwajah nakal.

Punggungnya. Saya cuma bisa melihat punggungnya. Namun, hanya sebuah punggung bisa membangkitkan semangat. Saya yang awalnya lemas, jadi bersemangat setelah memandangi punggung Pak Aries. Ingin rasanya memanggil namanya. Tapiiiiii, nggaklah. Gila kalau dipanggil di depan satpam dan temannya itu. Dalam rangka apa saya manggil-manggil dia.  Bilang kalau saya kangen? Bilang kalau saya mau jadi istri keduanya? Hahaha ngacooo!!!

Besok, rencananya ada sidang perkara korupsi dimana Pak Aries menjadi jaksanya. Menurut Imel, teman saya, Pak Aries memang bertugas menyusun surat dakwaan, namun dia tidak akan ikut bersidang.

Yah, memang belum jodoh (emang nggak jodoh Boy dari dulu!!).

Comments

  1. masih aja Pak Aries (-___-)"
    coba cari Pak Gemini, Pak Leo atau Pak Sagitarius boy, mungkin jodoh :p

    ReplyDelete
  2. cariin pak gemini dooongggss.. aku jodohnya kan sama gemini :)

    ReplyDelete

Post a Comment