Hello Stranger!

Please deh, saya capek main-main dengan cinta. Saya mau menikah. Lahir dan batin sudah siap menikah. Saya mau fokus pada satu orang yang tengah saya prospek jadi calon suami. Tapi semakin saya bertetap hati ingin menikah, ada saja cobaan, pengalih perhatian yang membuat saya lupa dengan fokus saya: tahun depan menikah.

Kenapa dia harus meng-add pin BBM saya? Itu pertanyaan yang beberapa hari ini berputar-putar di kepala saya. Stranger, saya menyebut pria itu demikian.  Muncul tiba-tiba, menggoda dan meninggalkan rasa di hati saya.
Pic from here
Indah sebenarnya. Tapi dia pria berkeluarga. Punya istri dan anak. Sudah berstatus suami orang, tapi dia tetap saja mencoba memikat hati saya. Dua hari sebelum lebaran, kami nonton bersama.

Ini bukan kencan. Hanya ajakan dadakan menonton Perahu Kertas. Saya libur dan dia sudah selesai bekerja. Kami putuskan untuk pergi bersama.

Hari itu dia menyihir saya. Dasar wanita, mudah sekali terpikat dengan pria cerdas. Sepanjang sore hingga malam dia menyuapi saya dengan kisah hidupnya, perjalanan karirnya dan mimpi-mimpinya. Belum lagi senyumnya, bahasa tubuhnya yang lucu, dan bulu mata lentiknya, bikin saya terpana. Saya nyaman berada di dekatnya. Saya yang pada awalnya biasa saja dengannya, sekarang mulai timbul rasa suka.

Sehabis acara jalan bersama itu, saya jadi kepikiran dia. Sering kangen nggak jelas, ingin ngobrol, ingin ketemu. Tapi ada daya, dia hanya bisa menghubungi saya saat di luar rumah. Sampai di rumah, dia tidak akan meladeni saya. Di rumah, dia milik istri sepenuhnya. Betul-betul nggak enak berhubungan dengan pria berpasangan.

Ya allah, semoga dia hanya singgah sementara. Jangan biarkan pria-pria berpasangan ini menetap terlalu lama di hati saya. Berikanlah kunci hati saya hanya kepada pria lajang yang ingin serius menikahi saya. AMIN!!

Comments