Wife or Husband, Who's Smarter?

Acara mengajar dua murid saya Pallavi dan Julio sungguh menyenangkan. Apalagi, saya kembali disuguhi pertengkaran kecil di antara keduanya. Suami istri itu saling berkompetisi untuk mendapatkan predikat siapa yang terbaik dalam menguasai Bahasa Indonesia. Pallavi kah, si istri? Atau Julio sang suami?

Julio dan Pallavi, keduanya tidak dapat dipungkiri merupakan orang cerdas. Julio, kepala bidang politik perwakilan Uni Eropa di Indonesia itu menguasai paling tidak lima bahasa: Inggris, Spanyol, China, Jepang dan Prancis. Bahasa Indonesia tampaknya bakal masuk daftar bahasa yang ia kuasai berikutnya.

Sementara Pallavi, jurnalis sekaligus penulis salah satu seri Lonely Planet itu apik berbahasa Inggris, India, China dan Spanyol. 

Selama dua bulan menjadi guru kedua, dalam hal daya tangkap, Pallavi cenderung lebih cepat dari Julio. Pallavi terkadang membantu saya memberi penjelasan soal grammar bahasa Indonesia kepada Julio. Jika saya mengkomparasikan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris, maka Pallavi membandingkan dengan bahasa lain yang ia dan Julio kuasai.

Pic from pallaviaiyar.com

Meski demikian, Julio saya akui jauh lebih kreatif dalam membuat kalimat. Belakangan, saya kerap meminta mereka membuat kalimat-kalimat dari kosakata yang baru dipelajari. Kalau Pallavi lebih sering mengulang contoh kalimat saya. 

Kalimat saya: Tadi pagi saya sarapan telur dadar.
Kalimat Pallavi : Tadi pagi saya sarapan Roti.
Kalimat Julio : Tadi pagi saya beli kopi.

Saya bangga dengan Julio yang suka menggunakan kata kerja yang bervariasi. Saya tak segan-segan memuji Julio di depan istrinya.  Nah, si istri tampaknya nggak terima suaminya lebih pintar dibandingkan dirinya. 

Sabtu lalu, saya meminta mereka mengerjakan beberapa soal berdasarkan dialog yang ada. Pallavi tidak pernah mengalami kesulitan dalam menjawab soal- soal tersebut. Namun, Julio dia butuh waktu beberapa saat untuk menjawab pertanyaan.

"Let me answer this question," pinta Pallavi.
"No, this is not your turn," kata Julio sembari memikirkan jawabannya. Karena tak kunjung memberikan jawaban, Pallavi jadi geregetan. Saya akhirnya memberikan ijin kepada Pallavi untuk menjawab. Namun sayang jawabannya Pallavi salah. Setelah beberapa saat Julio akhirnya memberikan jawaban yang tepat.
"Rizky has given you the chance to answer this question, but you did it wrong. Rizky, you shouldn't let her do that again next time," kata Julio.

Hahahahaaa... Sumpah saya ketawa ngikik melihat mereka bertengkar. Dan Sabtu lalu, saling unjuk kepintaran terjadi berkali-kali. Pallavi menyindir Julio yang kembali lama dalam menjawab pertanyaan. 

"Come on Julio. Rizky said you are very creative," sindir Pallavi.

Walaupun kerap saling berkompetisi, tak jarang mereka malah saling mendukung. Misalnya, apabila Julio berhasil menjawab pertanyaan dengan baik, mereka akan saling tos dan memuji satu sama lain. Aahh that's sweet. They are my favourite couple! 

Mungkin kompetisi di antara keduanya ini yang menjadikan kehidupan rumah tangga mereka rukun dan damai (sotoy, cuma merhatiin tiap sabtu dan senin doang padahal). Friksi-friksi kecil ini umbu penyemarak rumah tangga mereka. Aaah saya mau nanti punya suami kayak Julio.. Eh maksudnya punya hubungan suami istri seperti Julio dan Pallavi. Hihihi...

Comments