Menginspirasi Melalui Profesi

Anies Baswedan memberikan kata sambutan

Jangan tanyakan apa yang sudah negara berikan padamu. Bertanyalah apa yang sudah kau berikan pada negaramu?

Setiap kali mendengar orang melontarkan pernyataan itu, komentar kita umumnya: apaan sih??

Saya juga demikian. Dulu. Perlahan cara berpikir ini sudah pudar dari benak saya. Belakangan, saya jadi lebih ingin membaktikan diri saya untuk negara khususnya masyarakat sekitar. Bukan pencitraan ya. Mungkin karena faktor umur. Atau karena saya lagi stuck dengan pekerjaan dan percintaan? Ahiiikkk...

Intinya, saya terbesit untuk memberikan kontribusi saya kepada masyarakat. Apapun bentuk. Tapi karena background saya seorang guru, jadi saya cenderung ingin berkontribusi melalui pendidikan.

Mantan rekan kerja yang sudah bak kakak sendiri, Mas Teguh pernah menawarkan saya untuk mengajar anak-anak jalanan di Stasiun Gambar. Mas Teguh meminta saya untuk memberikan pelajaran dasar Bahasa Inggris. Itu berguna untuk komunikasi dengan orang asing yang mulai mempertimbangkan bepergian keliling Indonesia menggunakan moda transportasi kereta api.





Sayang, rencana belum terealisasi. Saya sibuk dari senin-sabtu bekerja, dari pagi hingga malam. Kalau hari minggu, hari libur saya harus dikorbankan untuk mengajar, saya masih belum rela.

Tapi saya berkeinginan kuat untuk mengajar bocah-bocah yang tidak punya kesempatan mengenyam bangku sekolah tersebut. Mungkin saat murid-murid bule saya tidak sebanyak sekarang, saya akan menyisihkan waktu saya untuk mengajar generasi muda Indonesia.

Well.. Well, kabar baik terkait keinginan saya mengabdikan diri ke masyarakat. Alhamdulillah saya lolos seleksi Kelas Inspirasi, Indonesia Mengajar.

Program ini adalah kegiatan mengajar satu hari di sebuah sekolah. Kita tidak diminta mengajar IPA, IPS atau Matematika. Melainkan, kita mempresentasikan soal pekerjaan ini. Kita akan memberikan inspirasi kepada anak-anak SD soal profesi yang bisa mereka geluti nanti.

Sabtu lalu, saya mengikuti briefing Kelas Inspirasi. Bersama sekitar 500 profesional, kami diberikan pembekalan sebelum kami diterjunkan langsung menghadapi murid-murid SD.





Mas Bonny (kalau tidak salah ya namanya) membagi ilmu soal presentasi sekaligus menjaga konsentrasi bocah-bocah cilik tersebut saat kita berada di depan kelas.

Seru sekali. Mas Bonny mempraktekan langsung ilmunya kepada kami. Dan benar saja, sepanjang "kuliah 1 sks" dengan Mas Bonny, fokus kami terpusat padanya. Kebayang, kami yang dewasa saja terjaga semangatnya, bagaimana bocah-bocah itu nanti?

Ilmu dari Mas Bonny ini sungguh luar biasa. Bisa diterapkan dalam berbagai situasi.

Dan yang paling dinantikan oleh semua relawan adalah manakala Anies Baswedan, naik panggung memberikan kata sambutan.

Dengan gayanya nan khas, ia mengobarkan semangat kami para profesional untuk memberikan sesuatu kepada negara.

Saya ingat betul, Pak Anies mengatakan kita beruntung dilahirkan saat negara sudah merdeka. Nah, atas berkah kemerdekaan tersebut dan segala kemudahaan yang kita peroleh setelah Indonesia merdeka, It's time to paying back. Kelas Inspirasi ini adalah salah satu caranya.

Pak Anies kemudian menyampaikan poin yang harus disampaikan kepada anak-anak SD tersebut. Yaitu soal kejujuran, integritas, kemandirian, kerja keras dan tidak mudah menyerah.

Saya agak sedih ketika Pak Anies mengatakan mimpi punya arti yang berbeda untuk setiap anak-anak. Ada yang berpikir mimpi adalah sesuatu yang bisa dicapai. Sementara sisanya, mimpi hanya sekedar mimpi.

"Dream is just a dream. Mereka tidak berani bermimpi. It leads to frustation," kata Anies.

Maka dari itu, harus ditanamkan pemikiran bahwa mimpi mampu merubah hidup kita.

Oh ya, saya lupa kasih tahu bahwa saya akan menjadi relawan di Solo. Bukan di Jakarta.

Di acara briefing itu saya berkumpul bersama relawan Jakarta yang akan bertugas di daerah. Ada yang mau ke Jogja, Surabaya dan Pekanbaru. Cuma saya yang akan jadi relawan ke Solo.

20 Februari nanti, secara serempak 500 lebih relawan akan memberikan inspirasi melalui profesi  kepada anak-anak sekolah dasar.

Saya sudah mulai memikirkan materi dan ide presentasi yang menarik sekaligis menginspirasi.

Saya juga sudah berkomunikasi dengan relawan dan panitia di Solo untuk pelaksanaan hari inspirasi.

Semoga semuanya berjalan lancar. Semoga cerita profesi kami bisa menginspirasi. Semoga setelah 20 Februari, kita bisa menyebarkan inspirasi ke anak-anak harapan bangsa.

Terima kasih, sampai jumpa dan selamat berjuang.

Salam Inspirasi

Comments