Kata Orang

foto diambil dari myjcc.org
Pernah nggak merasa ketakutan begitu ada teman yang memberikan penilaian tentang diri kita? Entah itu dalam hal penampilan maupun sifat. Pasti pernah. Pasti ada rasa takut dinilai buruk sama orang lain. Nah, biasanya untuk mensiasati penilaian yang di luar ekspektasi, kita langsung memberikan opsi-opsi penilaian terhadap diri sendiri. Ada yang menilai diri secara positif, ada juga yang justu merendahkan diri. 

Misalnya, gaya rambut kamu tiba-tiba berubah. Sebelum teman komentar, kamu pasti sudah menilai diri sendiri: nggak bagus ya? nggak cocok sama muka aku ya? makin bulet ya muka aku?

Nah, beberapa hari ini saya lagi kebanjiran penilaian dari orang lain. Well, sebenarnya cuma dari dua orang. Satunya lagi dari testimoni teman kuliah yang tertulis di buku curhat bersama. 

Penilaian pertama datang dari si cungkring. Tiba-tiba dia bertanya kado yang tepat diberikan kepada seorang perempuan. Karena saya super kreatif (memberikan penilaian terhadap sendiri), maka saya berikan ide-ide cermerlang. Mulai dari memberikan jilbab, gelang, kue, boneka, hingga selfmade voucher. 

Ternyata untuk si Ibu. Cungkring memutuskan memberikan kue kepada Ibunya. Saya kemudian menyodorkan ide-ide tulisan yang harus ditulis di kuenya: Your forever secret admirer. Mengetahui ide saya itu, Cungkring berkomentar: Hahahaha... lu mah imajinatif!

Sabtu pekan lalu, berjalan kaki bertiga dengan Mas Iman dan Nana menuju Seven Eleven. Mas Iman awalnya mengomentari cara berbusana Nana. Style saya selanjutnya. 

"Kalau aku edgy ya mas gayanya," kata saya sebelum Mas Iman memberikan penilaian. 

Nah, kalau menurut Mas Iman, gaya saya pop. 

"Dari dulu waktu kamu di kiantor Tebet, gaya kamu tetap sama. Pop. Kamu tuh seperti punya dunia sendiri," kira-kira begitu. 

Kalau berdasarkan buku curhat bersama jaman kuliah dulu, saya mendapatkan predikat sebagai Miss Lincah. Hmm.. dari dulu sampai sekarang memang petakilan sih. Nggak berubah. 

Asyik memang kalau penilaiannya positif. Bagaimana jika hal sebaliknya terjadi. Kalau saya sudah pasti kepikiran tujuh hari tujuh malam. Tapi yaa.. penilaian negatif itu harus dilihat lagi, apakah didasari upaya teman untuk membantu kita menjadi lebih baik atau malah sebenarnya iri dengki. 

Jika dasar penilaian adalah iri dengki.. maka ingat kalimat ini baik-baik. What people say about you is a reflection of them, not you. Jadi jangan sedih lagi kalau ada yang komentar negatif tentang kita. 

-ditulis sembari menunggu Anggito Abimanyu di press room KPK-

Comments