Kafe Asyik Untuk Ngetik

Kopi Legit   

Setelah resmi menjadi...., ah sudahlah. Saya mendadak jadi fakir wifi. Bagaimana tidak, dulu, dengan fasilitas kantor lama, saya mendapat jatah internet tak terbatas. Tapi sekarang, semuanya harus atas biaya sendiri.

Sebenarnya tidak ada kebutuhan mendesak untuk berselancar di dunia maya. Namun, ada satu pekerjaan yang harus segera saya tuntaskan, yang membutuhkan koneksi internet cepat. Bisa saja saya melakukan hal itu di rumah dengan memanfaatkan aplikasi tethering dari ponsel. Sayangnya, koneksi intrnet di rumah begitu buruk. Sehingga, saya terpaksa harus melakukan pekerjaan tersebut di luar rumah.

Menentukan tempat untuk internetan bukanlah hal mudah. Banyak harus dipertimbangkan mulai dari lokasi, suasana, rasa nyaman, keramahan pelayan, makanan minuman, ketersediaan stop kontak dan  tentu saja biaya.

Dulu, andalan utama saya adalah Restoran Cepat Saji McDonalds. Harga makanannya bersahabat, dengan Rp25 ribu sudah dapat burger, kentang goreng dan minum, ditambah dengan koneksi internetnya yang lumayan. Sejak McDonalds terdekat tidak lagi beroperasi, saya terpaksa harus mencari gantinya. Berikut beberapa cafe dan restoran yang asyik dijadikan tempat kerja.

1. Dunkin Donuts.
Hampir seluruh gerai Dunkin Donuts menyediakan fasilitas wifi gratis. Akan tetapi, hanya beberapa saja yang koneksi internetnya cepat. Nggak hanya soal wifi yang ngebut, pertimbangan lainnya adalah suasana. Tidak seluruh Dunkin Donuts menjadi tempat asyik untuk bekerja.

Saya sudah pernah bekerja di beberapa gerai Dunkin Dounts, seperti Tanjung Barat, Menteng, Mampang, Depok dan Cilandak. Menurut saya yang terbaik dan memenuhi kualifikasi untuk dijadikan tempat nongkong sambil kerja adalah Dunkin Donuts Menteng.

Lokasinya terletak sebelum Taman Menteng. Baik versi jadul maupun renovasi, menurut saya sama baiknya. Dulu, sebelum dipugar menjadi besar, tempat ini sangat nyaman karena sepi pengunjung dan koneksi internetnya yang kencang. Pelayannya juga ramah dan mau dimintai tolong untuk menjaga barang saat saya ke kamar kecil.

Colokan atau stop kontak tersedia di beberapa bagian saja. Jangan khawatir jika duduk di tempat yang tidak ada stop kontaknya. Karena pelayan sudah mempersiapkan colokan sambungan.

Untuk bisa internetan gratis, setidaknya harus dikeluarkan kocek Rp25 ribu (segelas minuman). Kalau saya, setiap kali ke Dunkin, selalu memesan capucino dan croisant  tuna atau smoked beef. Oh ya, kalau mau pesan menu seperti saya, pastikan kalau harga yang diberikan adalah harga paket. Pasalnya, saat saya memesan menu yang sama di Dunkin Mampang, pelayannya mengenakan harga nonpaket, yang tentunya jauh lebih mahal.

2. Anomali Coffee Setiabudi.
Rasanya ini jadi tempat nongkrong sembari kerja yang paling asyik. Karna, tempat ini selalu ramai setiap jamnya. Tempatnya asyik, interiornya lucu dan aroma kopi memenuhi ruangan (namanya juga warung kopi).

Pekan lalu, saya mencicil pekerjaan saya di sini. Saya dapat meja yang nyempil di pojokan. Alhamdulillah, nggak jauh dari situ ada stop kontak untuk menyambung nyawa si laptop. Agak sulit untuk menyambungkan wifi ke laptop. Pas sudah terkoneksi, internetnya pun agak lambat. Sedih deh. Apalagi saya harus mengeluarkan uang Rp50 ribu untuk membeli Green Tea Latte.

Buat saya, Anomali bukanlah favorit saya. Selain harga makanan dan minumannya yang mahal, internetnya juga nggak terlalu cepat. Sering-sering ke sini, bisa bikin dompet saya nangis.

3. Never Been Better, Kemang.
Tempatnya nyempil di Kemang. Patokannya adalah Pendopo Kemang atau Kantor Gojek Kemang. Sama seperti Dunkin Menteng, tempat ini sunyi. Saat saya datang, hanya ada beberapa orang yang asyik berkutat di depan laptop.

Desain interiornya lucu, menggunakan banyak barang bekas. Untuk sekat, mereka membuatnya dari baling-baling kipas angin berwarna warni. Di setiap kursi disediakan stop kontak. Internetnya, waktu saya datang lumayan kencang. Nah, kalau untuk makanan juga lumayan enak dan terjangkau. Apalagi ada menu paket berharga Rp50 ribu terdiri dari makanan dan minuman. Saking asyiknya bekerja di sini, saya sampai menghabiskan waktu selama lima jam. Kalau ditanya apakah saya akan balik lagi atau tidak, pastinya dengan senang hati akan kembali ke sini.

5. Kopi Legit Pejaten Village.

Restoran terakhir ini lagi menjadi tempat favorit saya. Tempatnya nyempil di lantai tiga Pejaten Village. Orang banyak yang tidak ngeh terhadap keberadaan restoran ini karena tertutupi oleh arena bermain anak-anak.

Kali pertama menyambangi tempat ini langsung merasakan keramahan para pelayannya. Mereka juga cekatan memberikan servis kepada pengunjung yang datang.

Saya juga jatuh cinta pada suasana restoran. Dindingnya dihiasi dengan barang-barang jadul dan papan-papan dengan tulisan yang menarik. Penerangan pun dibuat redup, sehingga terkesan sunyi dan romantis.

Pilihan tempat duduknya juga asyik. Ada deretan meja yang disusun di pinggir jendela besar. Ini adalah lokasi terbaik untuk bekerja, makan atau baca buku. Apalagi pas hujan. Duduk di sini,  bekerja di depan laptop, dan manakala jenuh, bisa melongok ke kawasan Pejaten yang macet.

Selain itu, ada pula dua meja yang bersandar di tembok belakang kasir, yang tak kalah nyaman  dari meja di pinggir jendela.

Makanan! Kopi Legit menyediakan makanan khas Indonesia. Waktu itu saya memesan ketan durian yang enaaaak banget. Di kali kedua kedatangan, saya mencicipi nasi liwet yang disajikan unik dalam panci tembaga panas. Rasanya lumayan. Untuk makan dan minum di sini, kisarannya mulai dari Rp15 ribu sampai Rp50 ribu.

Sejauh ini, saya masih memfavoritkan Kopi Legit. Selain empat tempat di atas, masih banyak lagi restoran asyik lainnya. Ada Komunal di Kemang. Starbuck yang tersebar di setiap sudut kota dan kafe atau restoran lain yang menyediakan fasilitas internet gratis.

Salam,

Kiky