Ini sebenarnya aib yang tidak perlu diceritakan di dunia maya. Sungguh memalukan peristiwa yang minggu lalu ini saya alami. Tak apalah saya ceritakan kebodohan saya di blog ini. Supaya ingatan akan kebodohan saya ini bisa tetap dikenang (oleh saya dan pembaca blog saya).
Selasa, sembilan November 2010. Saya meliput acara yang menurut saya prestisius, yaitu Public Lecture dengan pembicara utama Richard Greene, The Master of Charisma dari Amerika Serikat. Sepanjang acara saya clingak-clinguk memperhatikan pada tamu acara kuliah umum ini. Dua mantan Juru Bicara Presiden, Dewi Fortuna Anwar dan Wimar Witoelar. Seharusnya Andi Malarangeng, Juru Bicara SBY hadir. Tapi karena satu dan lain hal, Pak Kumis tidak datang.
Lirik kanan, lirik kiri. Saya melihat tokoh-tokoh lainnya. Ada Eep Syaifullah Fatah dan Sandrina Malakiano, Desi Anwar, Rosiana Silalahi, Yenny Wahid dan beberapa anggota DPR. Niatan saya datang ke acara itu adalah untuk mewawancarai para tokoh tersebut. Saya buat list siapa saja yang mau saya wawancara. Salah satunya adalah Yenny Wahid.
Saya terus berpikir, kira-kira topik apa yang bagus untuk mewawancarai anak tertua mantan Presiden Gus Dur. Usai acara saya perhatikan gerak-geriknya. Saya lihat ada yang aneh dengan bentuk tubuh Yenny. Gemuk dan perutnya agak buncit. Apakah Yenny hamil?
Agar tidak salah, saya bertanya ke teman saya.
Iboy: Ries, itu Yenny lagi hamil ya?Aries: Iya. Tuh lihat badannya.Iboy: Beneran?Aries: Yee.. bener boy!
Saya pun yakin. Yenny Wahid sedang mengandung. Ketika dia tak lagi dikerubungi orang, saya menghampirinya.
Iboy: Hallo Mba Yenny. Tambah cantik deh sekarang.Yenny: Ah bisa aja kamu.Iboy: Beneran. Oh ya, Saya Iboy dari beritasatu (saya sodorkan kartu nama saya).Yenny: Oh iya. Ada apa nih?Iboy: Mba lagi hamil ya?Yenny: (wajah terkejut) Lho, saya baru melahirkan!!!Iboy: Oh ya? Kapan Mba? (muka saya ikutan shock. MALU!)Yenny: Tiga bulan yang lalu. Kamu bagaimana sih?Iboy: Oh begitu. Saya kok nggak pernah dengar ya. Mungkin karena desk saya di politik hukum (ngeles banget)Yenny: Lho, beritanya ada dimana-mana. Di Kompas, dimana-mana (mukanya bete)
Saya berusaha untuk tetap tenang dan mengajak Yenny mengobrol tentang anaknya. Yenny kayaknya sudah agak malas meladeni saya karena dua hal. Pertama saya tidak baca berita kelahiran anaknya si Madhura. Kedua saya MENGHINA bentuk tubuhnya yang terlihat seperti orang hamil. Hwaaa.... maafkan saya Mba Yenny.
Serius! Seharusnya hal semacam ini tidak perlu terjadi di tahun kedua saya menggeluti profesi ini. Seharusnya saya tanya Pak Google yang punya data valid apakah Mba Yenny benar hamil atau tidak.
Malu!
Malu!
Sangat Malu!
Tapi lagi-lagi ini pelajaran berharga buat saya!
Sebelum pergi ke medan perang, pastikan amunisi sudah terisi penuh!
ck..ck.. Iboy.. Iboy!! Bodoh!!
Comments
Post a Comment