Mengapa saya harus mengajak dia? Mengapa nggak cowok lain yang sekarang sedang dekat dengan saya. Pertama, saya tahu dia adalah penikmat seni pertunjukan. Saya beberapa kali berjumpa dia dalam suatu acara kesenian. Kedua, saya ingin kembali menyambung tali silahturahmi. Entah sudah berapa abad kami tak bertatap muka. Selama ini kami hanya berkomunikasi melalui yahoo messenger [YM].
Alasan terakhir adalah karena saya pernah menyukainya [anjrit, mas kalau kamu baca jangan GR ya!!] . Yup, dulu saya menyukai lelaki pemalu ini. Saya penasaran apakah saya akan kembali menyukainya saat kami kembali bertemu nanti [eh, tujuan ketemunya aneh. Ngarep banget sih boooy!! Jangan-jangan udah punya pacar tuh!!]
Dulu, kami sama-sama bekerja di media nasional tapi namanya lokal [you know what I mean] . Awalnya kami bekerja di lantai yang sama, lantai tiga. Tapi karena jabatan dia lebih tinggi jadi dia punya ruangan khusus yang cukup lega, lengkap dengan sofa dan koleksi bacaan mulai dari majalah hingga novel. Dulu saya lumayan sering ke ruangannya. Duduk di sofa, membaca majalah atau bercanda dengan dia dan rekan kerjanya. Tapi, saat kantor diperbesar, ia pindah ke lantai empat. Eh, saya juga ikutan main-main di lantai empat.
Sebenarnya ini pertemanan yang biasa saja. Tapi karena kami sering kontak lewat YM, becanda dll, jadinya deket deh. Diam-diam saya mulai suka dia. Saya suka keunikan dalam dirinya. Orangnya cenderung pendiam tak banyak bicara. Tapi kalau sudah bercanda, saya biasanya bisa ia buat tertawa.
Tiba-tiba saja pria bertubuh lumayan kekar ini pindah kerja. Huhuhu.. Saya sedih jadi nggak bisa liat mukanya . Tapi, walaupun nggak sekantor lagi, kami tetap berhubungan melalui YM.
Setelah tak lagi sekantor, saya berani nih mengajaknya menonton Alice in Wonderland. Saya memaksanya pukul 5 sore harus menemani saya menonton film tersebut di Plaza Senayan.
Dia datang mengenakan kaos putih. Ganteng dan sangat kharismatik. Saya suka penampilannya. Plus wangi kaos putihnya. Wangi molto dan sejenisnya. Itu kali pertama kami jalan bersama. Rasanya canggung. Benar-benar kaku. Kami sempat mengobrol sebelum film dimulai. Obrolan basa-basi. Mas sekarang kerja dimana? Mas, aku diomelin terus sama bosku.. Mas bla..bla..bla..
Setelah menonton, ia mengajak saya makan. Begonya, saya menolak tawarannya makan dan memutuskan untuk kembali ke kantor. Dia bilang mau mengantar saya ke kantor, sekalian ingin bertemu teman-teman lamanya. Lagi-lagi saya melakukan hal bodoh, saking takutnya kelihatan sama orang kantor kalau saya jalan dengannya, begitu turun dari motornya, saya langsung ngibrit masuk kantor tanpa mengucapkan terima kasih. Akhirnya kata terima kasih saya sampaikan melalui pesan singkat.
Usai acara menonton Alice, kalau tidak salah kami merencanakan pertemuan lainnya. Tapi tidak pernah berhasil. Kami tak pernah lagi bertemu dan jika kami online kami hanya berbasa-basi saling menyapa.
Dan malam ini, saya dan dia chat lumayan lama. Kami membicarakan sejumlah pertunjukan seni yang sudah digelar. Saya bilang ke dia bahwa ada pertunjukan tari yang bagus berjudul Matah Ati. Saya ingin sekali menonton tapi maunya gratisan [gratis is altijd beter]. Eh, dia malah niat mau beliin tiketnya dan nonton bareng. Setelah dicek lagi ternyata tiketnya lumayan mahal. Saya bilang ke dia, nonton yang lain saja, sayang uangnya [yaahh.. kah bego lagi si Iboy]. Dia cuma jawab terserah saya.
Nah, untuk pertunjukan di Erasmus, sebenarnya dia juga belum tentu bisa ikut. Saya agak kecewa begitu tahu dia sudah punya rencana lain pada 12 juni. Dia berencana naik Gunung Gede. Ia ingin merayakan ulang tahunnya yang ke-29 di puncak gunung gede.
Iseng-iseng saya katakan saya ingin ikut. Ingin ada di sana ketika ia merayakan ulang tahunnya [eyaaa.. modus]. Tapi dipikir-pikir naik gunung pasti melelahkan. Apalagi dia bilang: nanti kamu jangan minta gendong ya. Hahahaa... Kayaknya saya bukan anak gunung dan sepertinya jangan maksa, ikut-ikutan naik gunung.
Sooooo.. Intinya saya pengen bertemu lagi dengannya. Mau lihat muka lucunya, mau tahu apakah rambutnya masih keriting kayak Rangga AADC atau tidak, mau melihat perubahan dalam dirinya.
Oh ya, sekalian mau tanya: Mas, sekarang pacarnya siapa? Kalau single, sama aku aja... Hahahaha [I'm only joking]
foto: tumblr
Comments
Post a Comment