(500) Days of Summer: Ini Kisah Kita


poster Days of Summer [dok: google]


Kisah cinta yang ditampilkan di film-film Hollywood tak ubahnya seperti dongeng. Ceritanya kadang kada terlalu manis dan indah untuk jadi kenyataan. Apalagi semuanya berakhir bahagia.


Tapi berbeda dengan (500) Days of Summer (meskipun film ini juga berakhir bahagia). Film besutan sutradara Marc Webb ini sungguh menggugah hati. Kisahnya terasa nyata, seolah-olah pernah kita alami. Seorang pria bertemu wanita, kemudian berusaha untuk mendapatkan cinta si wanita, tapi berakhir dengan si pria kehilangan si wanita. Kisah sederhana itu yang diangkat menjadi sebuah film drama romantis yang seksi, pintar, bahagia dan menyedihkan. (500) Days of Summer ibarat semburan oksigen murni yang romantis, lucu dan menyegarkan.


Kisah ini diawali dengan narasi yang menggelitik. Dari awal si narator mengingatkan jika (500) Days of Summer bukanlah sebuah kisah cinta. “Ini adalah kisah pertemuan seorang pria dengan seorang gadis.”


Mari bertemu dengan dua tokoh film ini. Tom Hansen (Joseph Gordon-Levitt) dan Summer Finn (Zooey Deschanel). Tom, seorang karwayan di perusahaan pembuat kartu ucapan, menyakini dirinya jika hidupnnya tidak akan bahagia sampai ia bertemu gadis pujaan hatinya. Maka hari-hari Tom diisi wajah sedih dan murung. Hingga akhirnya gadis yang ia percaya akan membuat hidupnya berwarna datang menghampiprinya. Summer Finn, asisten baru bos Tom. Dari awal pertemuannya dengan Summer, Tom yakin benar jika Summer adalah gadis yang telah ia tunggu-tunggu. Apalagi dengan sejumlah kesamaan hobi yang membuat Tom makin yakin jika Summer adalah belahan jiwanya.

Summer, seperti namanya selalu memberi kehangatan dan rasa nyaman pada setiap orang yang berada di dekatnya. Berbeda dengan Tom yang percaya akan kekuatan cinta, Summer justru berpikir sebalikya. Menurut Summer, terikat dalam sebuah hubungan adalah hal yang merepotkan dan melukai perasaan banyak orang. Urusan serius semacam itu, dipikirkan nanti saja. “Tidak ada hal semacam cinta di dunia ini. Itu cuma sekadar fantasi,” kata Summer menjawab pertanyaan Tom tentang yang ia lakukan jika jatuh cinta.


Seiring berjalannya waktu, Summer dan Tom semakin dekat. Namun kedekatan itu tak membuahkan komitmen apapun. Prinsip Summer; saya senang kamu senang, jadi tidak perlu terikat hubungan bernama pacaran. Meminjam judul lagu millik duo vokal Ratu, hubungan Summer dan Tom hanya teman tapi mesra.


Hubungan Tom dan Summer sudah selayaknya pasangan kekasih. Pergi nonton, bercengkrama di taman kota, hingga bermain rumah-rumahan di gerai furnitur Ikea, berpura-pura menjadi sepasang suami istri.

Lelah menjalani hubungan tanpa status yang jelas itu, Tom akhirnya meminta sebuah kepastian. Saat ditanyakan hal itu, Summer justru menganggap Tom sebagai sahabat terbaiknya.


Summer kemudian menghilang dari hidup Tom. Dan Tom kembali menjejakan kaki di bumi setelah melayang beberapa waktu bersama Summer. Tom kembali menjadi pemurung dan memutuskan untuk berhenti dari kantornya dulu. Summer beberapa kali muncul kembali di kehidupan Tom. Bukan untuk kembali ke sisi Tom, melainkan mengabarkan berita pertunangannya dengan pria lain. Sontak hati Tom hancur berkeping-keping. Summer yang tidak percaya cinta, tidak ingin menjadi pacar siapapun, justru akan menjadi istri seseorang.


Di taman yang dulu sering mereka kunjungi, keduanya kembali bertemu. Summer sudah menjadi istri orang. Di situ, Summer menjelaskan apa yang terjadi. Kata Summer; “Suatu hari aku terbangun dan saya menyadari jika saya tidak pernah yakin dengan kamu.” Mendengar pernyataan itu, Tom pun menitikan air mata. Lebih lanjut Summer menjelaskan jika penyataan Tom tentang cinta itu benar. “Aku terus berpikir jika Tom benar tentang cinta. Tetapi kamu tidak benar tentang aku,”


Dua Layar



Jadi 500 hari itu merujuk pada hari-hari yang Tom lalui bersama Summer. Mulai dari pertemuan pertama Tom dengan Summer, sampai perpisahan keduanya di hari ke-488. Di hari ke-500, saat dimana Tom akhirnya menemukan gadis baru yang ia yakini ditakdirkan menjadi belahan jiwanya (Tom belajar dari kisah Summer bertemu dengan suaminya). Autum, nama gadis itu.


Marc Webb dengan baik mengarahkan film ini. Dengan naskah yang cerdas, jenaka dan menyentuh karya Scott Neustadter dan Michael H. Weber, 500 hari Tom dan Summer itu dibuat maju mundur. Di awali, hari ke-488 dimana Tom dan Summer untuk terakhir kalinya bertemu di bangku taman. Kemudian mundur ke-290 saat Tom patah hati mendengar pernyataan Summer jika ia hanya dianggap sebagai sahabatnya. Lalu mundur lagi ke awal pertemuan Summer dan Tom di ruang rapat kantor. Alurnya terus maju mundur seperti itu. Pada setiap adegan akan dimulai dengan informasi berupa angka yang menunjukan hari-hari yang dijalani Summer dan Tom.


Gaya maju mundur ini sama sekali tidak membuat bingung. Alur bolak balik ini diatur secara struktural. Peristiwa-peristiwa di hari yang satu dengan hari lainnya dibuat linear. Tapi ada kalanya kejadian tersebut dibuat bertentangan untuk mengontraskan antarkejadian. Misalnya permainan rumah-rumahan di Ikea. Di hari ke-282, Summer tampak sudah tidak bergairah memainkan lakon suami istri dengn Tom. Kemudian mundur ke hari 34 saat Tom dan Summer pertama kali bermain permaian itu. membandingkan hubungan Summer dan Tom di masa lampau dan di masa kini.


Gaya penyutradaraan Webb yang patut diacungi jempol adalah ketika Web membagi layar menjadi dua dan menampilkan dua adegan yang berbeda. Gaya ini digunakan saat Tom menghadiri undangan Summer ke apartemennya. Webb menamai sisi kiri layar sebagai “Expectation”, harapan Tom untuk mendapatkan Summer kembali. Sementara sisi kanan “Reality” adalah kenyataan pahit yang harus dihadapi Tom mengetahui undangan tersebut adalah perayaan pertunangan Summer dengan pria lain. Adegan ini tentunya menggelitik, mengundang tawa sekaligus menyedihkan.


Dua orang tokoh utama film ini, juga menampilkan performa yang baik. Zooey Deschanel, handal memerankan tokoh Summer yang ceria, kalem dan independen. Sementara Joseph Gordon-Levitt sukses dengan Tom yang pemurung. Di film ini keduanya dituntut untuk bernyanyi dan bergoyang meskipun keduanya tidak ada latar belakang dua bidang kesenian itu. Keduanya sukses membangun chemistry yang indah sehingga menghasilkan acting yang memukau.


(500) Days of Summer memang menyuguhkan racikan film komedi romantis yang berbeda dengan film Hollywood kebanyakan. Normalnya film Hollywood bergenre memiliki resep yang serupa. Awalnya ada seseorang yang punya luka lama dalam bercinta. Lalu bertemu orang baru, biasanya dibumbui dengan perselisihan dan pertengkaran di antara keduanya. Kemudian perselisihan dan pertentangan itu justru menyadarkan jika keduanya ternyata saling mencinta.

(500) Days of Summer adalah film yang lucu, menyegarkan dan sayang untuk dilewatkan. Film ini memberikan sebuah pelajaran tentang takdir, ketertarikan satu sama lain, rasa tergila-gila pada lawan jenis, patah hati dan ketekunan hati untuk menemukan pendamping hidup.

(500) Days of Summer memberikan suguhan kisah cinta yang lain (meskipun sang narator membantah film ini tentang kisah cinta). Sebuah kisah cinta yang jujur yang diambil dari pengalaman kita. Kisah Summer dan Tom pernah suatu kali pernah kita alami. Ini kisah kita.-rizkyamelia-

Comments

  1. my favorite movie ever... :)
    dengerin soundtracknya deh, bagus2 lho..

    ReplyDelete
  2. sama mei. Punya kompit soundtracknya mulai dr megan smith, temper trap sampai yg nyanyi so please please please let me get what i want :)

    ReplyDelete

Post a Comment