Menyambu[i]t Senin

I hate monday!!!

Hampir semua orang membenci hari Senin. Ini dikarenakan mereka akan kembali bekerja setelah beristirahat di hari Sabtu dan Minggu. Rasanya nggak rela kalau liburan yang hanya dua hari dalam seminggu ini harus diakhiri dengan menyambut Senin. Senin yang penuh kepadatan, kemacetan dan kepenatan.

Tapi toh, Senin itu hanyalah pengulangan [Ini kata temen saya Friska]. Kita terus bertemu dengan Senin setiap minggu. Seharusnya kita sudah terbiasa dan mempersiapkan agar Senin menjadi hari yang menyenangkan. Tapi mengapa kita selalu dikalahkan dengan Senin? Mengapa Minggu kita diakhiri dengan helaan nafas panjang sembari membayangkan Senin?

Malam ini, saya melakukan hal itu. Menghela nafas sangat panjang, memejamkan mata dan membayangkan kepadatan kegiatan liputan di hari Senin.

Saya punya alasan untuk melakukan hal itu. Baru saja [beberapa jam lalu sih] membaca jadwal sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi [Tipikor] untuk Senin besok. Ada empat sidang yang harus saya liput dan semuanya tergolong penting dan tidak boleh dilewatkan.

Pertama, sidang pemeriksaan terdakwa Mindo Rosalina Manulang untuk perkara dugaan suap wisma atlet Sea Games XXVI Palembang. Di hari yang sama, Mohamad El Idris, terdakwa lainnya dalam perkara ini juga akan diperiksa di muka persidangan. Wajib diliput? Ya, karena di sini, para terdakwa akan mengungkapkan duduk perkara ini menurut versi mereka. Sebenarnya sih sudah, saat mereka diperiksa sebaagai saksi. Tapi tidak menutup kemungkinan ada pengakuan-pengakuan yang belum diungkap sebelumnya.

Sidang berikutnya adalah perkara dengan terdakwa Gayus Halomoan Tambunan dengan agenda pemeriksaan saksi. Mungkin untuk yang satu ini bisa ditinggalkan karena sejauh ini tidak ada fakta baru mengenai perkara Gayus. Apalagi perkara ini sebelumnya sudah disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Selanjutnya adalah sidang perkara baru kasus dugaan korupsi penggelembungan pengadaan kereta api listrik hibah Jepang dengan terdakwa Sumino Eko Saputro, eks Direktur Jenderal Perkeretaapian. Ini nggak boleh dilewatkan karena perkaranya seksi diduga melibatkan Hatta Rajasa, calon besan Presiden.

Itu agenda di Pengadilan Tipikor. Nah, di KPK, bakal ada pemeriksaan M Nazaruddin, tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet oleh Komite Etik KPK. Nazaruddin bakal diminta keterangan soal tudingan dia kepada pimpinan KPK terkait adanya pelanggaran etik. Tapi kayaknya, Nazaruddin bakal bungkam. Paling banter cuma Komite Etik yang bakal kasih keterangan mengenai pemeriksaan Nazaruddin.

Nah, setelah melihat agenda itu, menurut kalian sebaiknya saya MENYAMBUT Senin dengan suka cita atau MENYAMBIT si Senin dengan laptop????

Semangat... semangat... semangat... semangat!!!


Comments