Saya, saking cintanya sama Majalah Gadis, pernah bermimpi untuk ikutan ajang pemilihan Gadis Sampul. Pengen banget ngerasain yang namanya dikarantina. Seru banget kayaknya. Pulang-pulang nenteng hadiah unyu dari sponsor.
Tapi ada daya. Muka? Nggak ada bagus-bagusnya. Tinggi? Pas-pasan. Gaul? Kayaknya saya dulu super cupu deh.
Eeeh, tapi akhirnya jadi kenyataan lho. Minggu lalu saya berkesempatan untuk dikarantina. Thanks to Dove yang sudah memilih saya di antara sekian (ribu/ratus/puluh) pendaftar Dove Swing It On Contest.
Yay, agak nggak percaya waktu jam 11 malam ditelepon oleh Mas Iqbal. Doh, masa pengumuman pemenang jam 11 malam? Setelah dijelaskan, saya malah kegirangan. Iyessss!! Akhirnya rambut saya singa saya ini bisa dirawat oleh ahlinya.
Rabu, 7 Maret, karantina pun dimulai. Peserta Dove Beauty Camp yang saya temui pertama adalah Lidya. Cantik dan humble (apalagi suaranya. kayak penyiar radio), itu first impression saya sama cewe yang bekerja di agency iklan ini. Setelah Lidya, saya bertemu dengan Lia dan Frida.
Sepuluh (sembilan. Vane menyusul langsung ke Camp) peserta The Beauty Camp akhirnya berkumpul di Starbucks Setiabudi One. Busyeeet, ini baru sekali ketemu udah becanda-becandaan,ceng-cengan satu sama lain.
Jangan amazed dulu. Masuk kamar, saya kembali dibuat kegirangan. Ada koper di sebelah tempat tidur. Isinya? Kimono mandi Dove, produk dari Unilever dan empat buah kaos Zarra. Huaaaah, siapa yang nggak seneng coba??????? Lagi-lagi Thank you Dove!!!!
Nah, kegiatan terakhir di hari pertama Beauty Camp agak lumayan menyiksa tubuh. Kami latihan nari dengan dancernya Madona, Mas Eko. Orangnya kecil, imut, demen banget becanda dan yang pasti tubuhnya super lentur.
Hari pertama latihan nari, ternyata belum dikasih koreografi untuk video klip. Kami justru diajarkan kelenturan tubuh dan intensitas. Gerakannya padahal pelan-pelan banget. A la yoga gitu deh. Tapi boook, pegelnya minta ampun.
Lucunya, Mas Eko malah bilang kalau kami kesakitan itu artinya kami melakukan gerakan itu dengan benar. Hahaha absurb banget yah :P
Tiga jam olah kelenturan tubuh, kami kembali ke asrama. Semuanya mengeluh sakit di sana- sini. Tapi percaya nggak percaya ya, setelah latihan sama Mas Eko, tidur saya nyenyak banget dan bangun dengan segar.
Itu cerita hari pertama. Hari kedua, ketiga sampai kelima bakalan lebih seru!!
Tapi ada daya. Muka? Nggak ada bagus-bagusnya. Tinggi? Pas-pasan. Gaul? Kayaknya saya dulu super cupu deh.
Eeeh, tapi akhirnya jadi kenyataan lho. Minggu lalu saya berkesempatan untuk dikarantina. Thanks to Dove yang sudah memilih saya di antara sekian (ribu/ratus/puluh) pendaftar Dove Swing It On Contest.
Yay, agak nggak percaya waktu jam 11 malam ditelepon oleh Mas Iqbal. Doh, masa pengumuman pemenang jam 11 malam? Setelah dijelaskan, saya malah kegirangan. Iyessss!! Akhirnya rambut saya singa saya ini bisa dirawat oleh ahlinya.
Rabu, 7 Maret, karantina pun dimulai. Peserta Dove Beauty Camp yang saya temui pertama adalah Lidya. Cantik dan humble (apalagi suaranya. kayak penyiar radio), itu first impression saya sama cewe yang bekerja di agency iklan ini. Setelah Lidya, saya bertemu dengan Lia dan Frida.
Sepuluh (sembilan. Vane menyusul langsung ke Camp) peserta The Beauty Camp akhirnya berkumpul di Starbucks Setiabudi One. Busyeeet, ini baru sekali ketemu udah becanda-becandaan,ceng-cengan satu sama lain.
Frida, Risma, Diah, Susan, Nazel, Indah, Saya, Lidya dan Lia. |
Nah, di Starbucks, kami shooting cute momment dengan orang-orang dari KompasTV. Yang lain imut-imut banget gayanya waktu main-main, kibas-kibas rambutnya. Lah saya? rambut bagian depan sudah dikasih foam. Keras dong ya otomatis dan berbekas jepitan. Nah lho? gimana cara nya sok-sok imut dengan rambut begini?
Selesai shooting, kami dibawa Cafe Pastis. Di sana ceritanya akan ada penyambutan dari Dove, Ogilvy dan tim Indika. Mba Andina, Brand Manager Dove, Mas Eko pelatih tari kasih sambutan dan cerita sedikit soal The Beauty Camp.
Selagi di Pastis, tim dari KompasTV terus mengambil gambar kami. Eh, kalau ngambil gambarnya candid sih nggak masalah. Lah ini, disetting. Menurut saya sih jadi nggak alami.
Horeee, akhirnya kami diberangkatkan ke rumah baru yang akan kami tempati selama lima hari. Kata anak-anak, rumahnya kayak rumah di film Twilight gara-gara semuanya serba kaca. Nah, yang bikin berdecak kagum adalah pemandangan di belakang rumah yang luar biasa indah. Bayangin dong, tepat di belakang rumah terlihat jelas Gunung Salak! Cantik banget deh.
Rumah kami selama lima hari di Rancamaya Bogor |
Koper dari Dove |
Isi si koper |
Nggak lama setelah lihat-lhiat kamar, kegiatan selanjutnya sudah menunggu. Kami kudu fitting baju untuk shooting video klip. Fittingnya dilakukan di rumah yang nggak jauh dari asrama. semenit naik mobil sampai.
Selain fitting wardrobe, kami juga di foto, dishoot, bak proses audisi jadi bintang iklan.
Fitting baju kelar. Kami kembali ke asrama. Sudah ada Jerry Pravda, hair stylish-nya Dove yang siap memberikan hair treatment untuk kali pertama. Rambut saya dicuci, dikasih kondisioner dan kemudian diblow kriwil.
Ya, karena cuma diblow, dalam sekejap, rambut saya kembali menyeringai besar. Tapi nggak masalah. Soalnya, nggak ada acara ke luar asrama yang membutuhkan penampilan prima.
Setaaaaaaaannn!!! |
Next, jewelry making dengan Mba Elizabeth Wahyu yang terkenal itu. Aaaah, saya seneng banget di sesi ini. Karena saya berhasil membuat banyak aksesoris rambut. Ada bandana, sirkam, jepitan dan ikat rambut. Gara-gara produktif, saya mendapatkan custom clutch bag. Boook payetannya canteek banget! Sophisticated banget pokoknya.
Hasil karya saya. Banyak yaaa... Ada yang berminta beli?? |
Mentor kelas pembuatan aksesoris: Elizabeth Wahyu. |
Nah, kegiatan terakhir di hari pertama Beauty Camp agak lumayan menyiksa tubuh. Kami latihan nari dengan dancernya Madona, Mas Eko. Orangnya kecil, imut, demen banget becanda dan yang pasti tubuhnya super lentur.
Hari pertama latihan nari, ternyata belum dikasih koreografi untuk video klip. Kami justru diajarkan kelenturan tubuh dan intensitas. Gerakannya padahal pelan-pelan banget. A la yoga gitu deh. Tapi boook, pegelnya minta ampun.
Lucunya, Mas Eko malah bilang kalau kami kesakitan itu artinya kami melakukan gerakan itu dengan benar. Hahaha absurb banget yah :P
Tiga jam olah kelenturan tubuh, kami kembali ke asrama. Semuanya mengeluh sakit di sana- sini. Tapi percaya nggak percaya ya, setelah latihan sama Mas Eko, tidur saya nyenyak banget dan bangun dengan segar.
Itu cerita hari pertama. Hari kedua, ketiga sampai kelima bakalan lebih seru!!
Awawawawaw.... Akhirnya dipublished jg cerita loooo...... Ayo lanjutkan bercerita ttg karantina ini..... I want moreee.... Hehheheh
ReplyDeleteiboooyyy.. duh, kamyun kok bisa aja sih ikut2an yang begitu, tau aja lagi infonya..
ReplyDeleteduh itu rambut jadi oke deh bawahnya agak2 curly gitu, hohoho...
update terus ya ceritanya di blog.. :D
@acit... siap brooo. nanti eike tulis komplit semua ceritanya.
ReplyDelete@meida.. meiiii... nanti ada transformasi rambut gw yang lebih ekstrem. hahaaa... tunggu yaa..
aaaah gilaaaa, seruuu boy.
ReplyDeletegw mau niru aksesoris yg lo bikin ah, hehehee
lanjutkan ceritamu :*
ditunggu lanjutan cerita hari2 berikutnya kak :)))
ReplyDelete