Jennar Kiansantang namanya. Cowo yang lumayan good looking ini adalah orang yang pernah saya suka jaman kuliah.
Dulu, di Senat Mahasiswa FIB UI entah tahun berapa, dia menjabat sebagai Kepala Biro Pengmas. Saya saat itu cuma jadi tim hura-hura alias anggota di Biro Humas Senat.
Sosoknya menarik perhatian saya. Sok cool, sok ganteng (eh emang ganteng sih), sombong, angkuh, jumawa dan kaku gitu orangnya.
Yaaaa, beberapa kali lah saya pernah gangguin dia lewat sms dan telepon. Naah, kayaknya dia beneran terganggu dengan saya.
Saking terganggunya saudara-saudara, dia sampai anti banget sama saya. Hahahahahhaaa.. Entah harus tertawa atau meringis sedih.
Dia, si Jennar itu, seperti trauma dengan saya. Nggak mau berhubungan dengan cewe "freak" kayak saya. Sampai sekarang.
Saya, sudah bertahun-tahun meng-add facebook-nya tak kunjung di approve.
Nah, yang terbaru, saya meng-add pin BlackBerry Messenger (BBM)-nya. Dan seperti saudara-saudara bisa tebak, permintaan saya di-ignore. Bahkan ya, si Jennar protes ke Hafil dan menuduh Hafil telah menyebarkan pin BBM-nya ke saya.
Padahal mah, itu kerjaan Dedy yang akhirnya mau memberikan Pin BBM-nya Jennar setelah saya merengek-rengek.
Segitu antinya sama saya? Duh, itu masa lalu Mas Jennar. Saya benar-benar tidak ada niatan untuk ngerjain situ. Pure untuk pertemanan. Apalagi sekarang kita satu profesi toh. Kali aja, lain waktu, situ butuh nomor telepon nara sumber dan bisa ke tanya ke saya.
Sudahlah. Hapus kenangan buruk masa lalumu yang suram dengan saya. Saja janji nggak bakal jahilin situ, nggak iseng BBM situ dan nggak godain situ lagi.
Mari berteman :)
Anyway, sekian tahun nggak ketemu, ternyata si aa Jennar anak Pondok Cabe ini nggak berubah (berdasarkan pengamatan foto). Masih ganteng dan berkarisma seperti dulu.
Dulu, di Senat Mahasiswa FIB UI entah tahun berapa, dia menjabat sebagai Kepala Biro Pengmas. Saya saat itu cuma jadi tim hura-hura alias anggota di Biro Humas Senat.
Sosoknya menarik perhatian saya. Sok cool, sok ganteng (eh emang ganteng sih), sombong, angkuh, jumawa dan kaku gitu orangnya.
Yaaaa, beberapa kali lah saya pernah gangguin dia lewat sms dan telepon. Naah, kayaknya dia beneran terganggu dengan saya.
Saking terganggunya saudara-saudara, dia sampai anti banget sama saya. Hahahahahhaaa.. Entah harus tertawa atau meringis sedih.
Dia, si Jennar itu, seperti trauma dengan saya. Nggak mau berhubungan dengan cewe "freak" kayak saya. Sampai sekarang.
Saya, sudah bertahun-tahun meng-add facebook-nya tak kunjung di approve.
Nah, yang terbaru, saya meng-add pin BlackBerry Messenger (BBM)-nya. Dan seperti saudara-saudara bisa tebak, permintaan saya di-ignore. Bahkan ya, si Jennar protes ke Hafil dan menuduh Hafil telah menyebarkan pin BBM-nya ke saya.
Padahal mah, itu kerjaan Dedy yang akhirnya mau memberikan Pin BBM-nya Jennar setelah saya merengek-rengek.
Segitu antinya sama saya? Duh, itu masa lalu Mas Jennar. Saya benar-benar tidak ada niatan untuk ngerjain situ. Pure untuk pertemanan. Apalagi sekarang kita satu profesi toh. Kali aja, lain waktu, situ butuh nomor telepon nara sumber dan bisa ke tanya ke saya.
Sudahlah. Hapus kenangan buruk masa lalumu yang suram dengan saya. Saja janji nggak bakal jahilin situ, nggak iseng BBM situ dan nggak godain situ lagi.
Mari berteman :)
Anyway, sekian tahun nggak ketemu, ternyata si aa Jennar anak Pondok Cabe ini nggak berubah (berdasarkan pengamatan foto). Masih ganteng dan berkarisma seperti dulu.
hahhah.. masa suka sama cowok angkuh dan sombong?
ReplyDelete