Tetiba saya ingin cerita soal cuaca. Belakang cuaca luar biasa labil, selabil hati saya.
Jadi begini, dulu saya adalah orang yang sangat tidak peduli dengan cuaca. Ya, gimana mau menaruh perhatian khusus, lha cuaca di Indonesia cukup mudah diprediksi. Kalau bulan yang berakhiran "BER" seperti September, Oktober, November, Desember, itu pasti hujan. Nah sisanya ya panas. Mudah kan.
Prakiraan cuaca pun nggak pernah saya tengok. Seingat saya, ramalan cuaca tuh sudah ditiadakan di program berita. Paling muncul kalau Jakarta banjir.
Beda banget sama di Belanda. Sebagai mantan mahasiswa Program Studi Belanda yang mempelajari budaya dan kehidupan masyarakat, saya jadi tahu kalau cuaca itu super duper penting buat wong Londoh.
Saking pentingnya, cuaca iru jadi bahan obrolan saat kita bertemu orang. Misalnya nih, kita ketemu temen. Biasanya kita tanya kabar kan ya. Nah setelah itu keluarlah pertanyaan soal cuaca: Lekker weer? (Cuacanya enak nggak?).
Kenapa cuaca penting buat mereka? Ya intinya supaya bisa persiapan apakah harus bawa payung, harus pakai baju apa dan lainnya.
Nah, sekarang saya juga sudah mulai sadar cuaca. Apalagi cuaca sekarang tak menentu. Di musim panas kok hujan. Giliran musim hujan panas. Sungguh tidak jelas, seperti status hubungan kamu dan aku (eh, salah!)
Gegara cuaca yang seenak-enaknya itu, saya mau nggak mau harus melek cuaca. Mantengin prakiraan cuaca di tipi. Atau cari info di internet. Paling sering sih nonton MetroTV. Di 8/11 suka ada ramalan cuaca.
Pengetahuan akan kondisi langit satu hari itu menentukan pakaian dan sepatu apa yang saya kenakan.
Kalau kira-kira bakal hujan, pastinya saya bersiap pakai sepatu anti air, baju tebal atau bawa jaket/blazer dan nggak lupa syal.
Jika panas, baju paling nyaman dan menyerap keringan yang akan saya kenakan. Sepatu teplek cantik juga bakal jadi pilihan saya.
Pelajaran banget, jaman dulu, nggak ngeh soal kondisi langit berimbas pada sepatu cantik yang jebol akibat terendam air. Makanya penting banget mantengin info cuaca dari BMKG.
Anyway, kenapa cuaca labil ya akhir-akhir ini? Global warming jawabannya. Nah, karena pemanasan Global bikin kita para perempuan nggak bisa terus pakai sepatu cantik (eh kalau yang pakai mobil sih bisa pakai sepatu canti terus menerus. Kalau yang mengandalkan angkot kayak saya ini, ya sepatu cantik tergantung cuaca).
Yuk, yuk, yuk jaga lingkungan kita. Dari hal-hal kecil di sekitar kita. Misalnya, kalau ada lahan sedikit di dekat rumah, bisa lho ditanami pepohonan. Hijaukan lingkungan kita.
Hmm.. Apalagi yang bisa kita lakukan untuk mengurangi Global Warming? Banyaaaaaakkkk... !!!! Cari saja di Google dengan kata kunci: reducing global warming. Saya habis ini juga mau googling kok. Hehe :D
Jadi begini, dulu saya adalah orang yang sangat tidak peduli dengan cuaca. Ya, gimana mau menaruh perhatian khusus, lha cuaca di Indonesia cukup mudah diprediksi. Kalau bulan yang berakhiran "BER" seperti September, Oktober, November, Desember, itu pasti hujan. Nah sisanya ya panas. Mudah kan.
Prakiraan cuaca pun nggak pernah saya tengok. Seingat saya, ramalan cuaca tuh sudah ditiadakan di program berita. Paling muncul kalau Jakarta banjir.
Beda banget sama di Belanda. Sebagai mantan mahasiswa Program Studi Belanda yang mempelajari budaya dan kehidupan masyarakat, saya jadi tahu kalau cuaca itu super duper penting buat wong Londoh.
Saking pentingnya, cuaca iru jadi bahan obrolan saat kita bertemu orang. Misalnya nih, kita ketemu temen. Biasanya kita tanya kabar kan ya. Nah setelah itu keluarlah pertanyaan soal cuaca: Lekker weer? (Cuacanya enak nggak?).
Kenapa cuaca penting buat mereka? Ya intinya supaya bisa persiapan apakah harus bawa payung, harus pakai baju apa dan lainnya.
Nah, sekarang saya juga sudah mulai sadar cuaca. Apalagi cuaca sekarang tak menentu. Di musim panas kok hujan. Giliran musim hujan panas. Sungguh tidak jelas, seperti status hubungan kamu dan aku (eh, salah!)
Gegara cuaca yang seenak-enaknya itu, saya mau nggak mau harus melek cuaca. Mantengin prakiraan cuaca di tipi. Atau cari info di internet. Paling sering sih nonton MetroTV. Di 8/11 suka ada ramalan cuaca.
Pengetahuan akan kondisi langit satu hari itu menentukan pakaian dan sepatu apa yang saya kenakan.
Kalau kira-kira bakal hujan, pastinya saya bersiap pakai sepatu anti air, baju tebal atau bawa jaket/blazer dan nggak lupa syal.
Jika panas, baju paling nyaman dan menyerap keringan yang akan saya kenakan. Sepatu teplek cantik juga bakal jadi pilihan saya.
Pelajaran banget, jaman dulu, nggak ngeh soal kondisi langit berimbas pada sepatu cantik yang jebol akibat terendam air. Makanya penting banget mantengin info cuaca dari BMKG.
Anyway, kenapa cuaca labil ya akhir-akhir ini? Global warming jawabannya. Nah, karena pemanasan Global bikin kita para perempuan nggak bisa terus pakai sepatu cantik (eh kalau yang pakai mobil sih bisa pakai sepatu canti terus menerus. Kalau yang mengandalkan angkot kayak saya ini, ya sepatu cantik tergantung cuaca).
Yuk, yuk, yuk jaga lingkungan kita. Dari hal-hal kecil di sekitar kita. Misalnya, kalau ada lahan sedikit di dekat rumah, bisa lho ditanami pepohonan. Hijaukan lingkungan kita.
Hmm.. Apalagi yang bisa kita lakukan untuk mengurangi Global Warming? Banyaaaaaakkkk... !!!! Cari saja di Google dengan kata kunci: reducing global warming. Saya habis ini juga mau googling kok. Hehe :D
Comments
Post a Comment