Toilet adalah ruangan paling personal bagi setiap orang. Personal tak hanya dalam artian dimana kita membuka diri dari jutaan helai benang dan terkadang telanjang (ini kalau toiletnya gabung dengan kamar mandi). Akan tetapi di kamar berukuran tak lebih dari 1 X 2 meter itu, kita sering berkontepelasi (Eh, kontepelasi apaan sih) dengan diri sendiri.
Dalam hening suasana toilet kita terhanyut bermain-main dengan pikiran. Terkadang senyum mengembang, sendu menyerbu dan bahkan tangis hati mengiris (sok puitis!). Semua tergantung pikiran, perasaan dan emosi kita kala berada dalam toilet.
Toilet juga menjadi ladang ide. Sunyi menjadi sumber inspirasi. Ide-ide brilian tak jarang muncul saat kita sedang memenuhi panggilan sang alam.
Bagi saya, selain hal-hal di atas, saya memfungsikan toilet sebagai tempat membaca. Setiap kali memasukinya, saya selalu membawa apapun yang bisa dibaca. Ada kalanya koran, kemudian komik, novel dan gadget yang bisa digunakan untuk membaca sesuatu.
Kesunyian toilet menambah daya konsentrasi saya dalam membaca. Terlebih jika membaca novel. Bisa-bisa saya langsung memvisualisasikan dengan sempurna rangkaian cerita di novel.
Selama ini saya selalu menempatkan bahan bacaan di tangga. Kebetulan toilet di rumah berada di bawah tangga. Di bibir tangga, (kalau belum dibereskan) bisa ditemukan novel, komik dan koran yang telah dibaca.
Saya memimpikan, apabila memiliki rumah sendiri saya akan menempatkan sebuah lemari untuk menyimpan buku-buku bacaan di dalam toilet.
Dalam imajinasi saya rak buku kecil tersebut berada di dinding kanan atau kiri. Atau khayalan terlalu kreatif saya adalah meletakan buku-buku di atas. Jadi manakala ingin membaca, saya tinggal mendongak ke atap dan memilih buku. Tapi ide ini agak sulit direalisasikan.
Selain rak lengkap dengan bahan bacaan, saya juga ingin menempatkan pemutar musik di dalam toilet. Mungkin iPod beserta speaker yang memainkan lagu-lagu favorit saya.
Nah, saya mencoba menggambar toilet impian saya. Kira-kira akan seperti ini. Semoga bisa diwujudkan di rumah pribadi saya nanti. Amin :)
Dalam hening suasana toilet kita terhanyut bermain-main dengan pikiran. Terkadang senyum mengembang, sendu menyerbu dan bahkan tangis hati mengiris (sok puitis!). Semua tergantung pikiran, perasaan dan emosi kita kala berada dalam toilet.
Toilet juga menjadi ladang ide. Sunyi menjadi sumber inspirasi. Ide-ide brilian tak jarang muncul saat kita sedang memenuhi panggilan sang alam.
Bagi saya, selain hal-hal di atas, saya memfungsikan toilet sebagai tempat membaca. Setiap kali memasukinya, saya selalu membawa apapun yang bisa dibaca. Ada kalanya koran, kemudian komik, novel dan gadget yang bisa digunakan untuk membaca sesuatu.
Kesunyian toilet menambah daya konsentrasi saya dalam membaca. Terlebih jika membaca novel. Bisa-bisa saya langsung memvisualisasikan dengan sempurna rangkaian cerita di novel.
Selama ini saya selalu menempatkan bahan bacaan di tangga. Kebetulan toilet di rumah berada di bawah tangga. Di bibir tangga, (kalau belum dibereskan) bisa ditemukan novel, komik dan koran yang telah dibaca.
Saya memimpikan, apabila memiliki rumah sendiri saya akan menempatkan sebuah lemari untuk menyimpan buku-buku bacaan di dalam toilet.
Dalam imajinasi saya rak buku kecil tersebut berada di dinding kanan atau kiri. Atau khayalan terlalu kreatif saya adalah meletakan buku-buku di atas. Jadi manakala ingin membaca, saya tinggal mendongak ke atap dan memilih buku. Tapi ide ini agak sulit direalisasikan.
Selain rak lengkap dengan bahan bacaan, saya juga ingin menempatkan pemutar musik di dalam toilet. Mungkin iPod beserta speaker yang memainkan lagu-lagu favorit saya.
Nah, saya mencoba menggambar toilet impian saya. Kira-kira akan seperti ini. Semoga bisa diwujudkan di rumah pribadi saya nanti. Amin :)
Comments
Post a Comment