Pepatah bilang, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Walaupun usia tak lagi muda, saya tetap memiliki semangat untuk belajar. Eits, belajar yang saya maksud di sini bukan kuliah lagi ya. Tapi belajar keterampilan yang saya yakini bakal berguna untuk hidup saya ke depan.
Sudah sejak lama saya ingin belajar fotografi. Punya kamera, meski hanya sekedar kamera saku, namun saya belum bisa memanfaatkannya secara maksimal. Mana tahu apa itu arti apperture, diafragma ataupun shutter speed. Nggak berani deh ganti setting ke manual. Saya selalu mengandalkan fitur otomatis saat menggunakan kamera.
Semuanya memang serba pas. Pas banget saya ingin belajar foto, tiba-tiba kursus fotografi yang dikelola Panca, fotografer Media Indonesia membuka kelas baru. Pas banget juga saya butuh ilmu motret untuk modal jepret-jepret di benua nun jauh di sana Februari nanti.
Kelas pertama dimulai Desember tahun lalu. Kursus dilakukan setiap Sabtu dengan durasi dua jam di Pusat Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Rusia di Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat.
Pertemuan pertama, hanya ada tujuh dari sepuluh peserta kursus. Ada mahasiswa dan sisanya adalah orang-orang profesional. Seru banget mendengarkan alasan teman-teman sekelas saya mengambil kursus fotografi. Misalnya saja Yasmin yang ikut belajar fotografi agar bisa memotret makanan jualannya tanpa menggunakan jasa fotografer profesional. Ada juga yang ingin belajar, agar ada alasan untuk mengunakan kameranya yang sudah mangkrak.
Karena si Panca itu punya jiwa humor yang lumayan tinggi, maka di setiap pertemuan Pak Guru selalu sukses membuat kelas jadi hidup. Pelajaran pertama sudah pasti mengenal apa itu fotografi, kamera dan bagian-bagian dari kamera.
Saya yang selama ini buta soal fotografi, hanya manggut-manggut dan mengucapkan "O" pada setiap penjelasan yang Panca berikan. Panca juga memberikan analogi yang mudah dimengerti tentang apperture dan shutter speed. Perlu dijelasin nggak nih, apa arti dan fungsi kedua istilah itu? Googling saja sendiri atau ikut kelas Cahaya Fotografi (promo tak berbayar).
Setelah paham dengan fungsi apperture, shutter speed dan ISO, masuklah pada pelbagai teknik yang bisa bikin foto jadi lebih kece. Saat ini, saya sudah masuk pada pembelajaran soal komposisi. Bagaimana mengatur komposisi sebuah foto agar hasilnya terlihat menarik.
Sejauh ini saya menikmati kelas fotografi ini. Dan saya suka sedih kalau kursus ditiadakan lantaran tanggal merah atau gurunya tugas ke luar kota. Enaknya mengambil kelas foto di sini adalah Panca akan menggandakan jam belajar di pekan berikutnya. Nggak rugi deh ngambil kelas di sini.
Oh ya, kursus berlangsung selama tiga bulan. Setelah menyelesaikan kursus, peserta akan mendapatkan sertifikat. Dan selama hampir dua bulan menjalani kursus ini, alhamdulillah foto-foto jepretan saya hasilnya bagus dan memuaskan. Setidaknya ada kemajuan dibandingkan foto-foto yang saya ambil sebelum mengikuti kursus ini.
Yang berminat ikut kursus ini, bisa googling tentang Cahaya Fotografi. Nanti ada info lebih lanjut soal biaya kursus dan lain sebagainya.
16.01.2016
09.43
Kiky
Comments
Post a Comment