Toko Kecil Bernama Roti Selai


Akhir pekan lalu, saya berkunjung ke Bandung. Salah satu destinasi yang didatangi adalah Roti Selai. Anak gaul yang hobi browsing di Instagram mungkin pernah dengar toko ini. Toko yang menyajikan berbagai pencuci mulut, menu sarapan, makan siang dan sore ini lagi happening banget.

Ini lantaran makanan yang disajikan di Roti Selai begitu Instagram-able banget. Nggak hanya makanannya, tempatnya (berdasarkan foto-foto di Instagram) lucu. Apalagi, beberapa orang yang akun Instagramnya saya ikuti beberapa kali mem-posting makanan di sana. Makin penasaran deh.

Keinginan untuk melihat dan mencicipi langsung menu Roti Selai terwujud. Alhamdulillaaaaaah. Tentunya keinginan ini bisa terwujud berkat tuan rumah, si Nana yang mau mengantar ke sana kemari.

Agak sulit menemukan Roti Selai. Alamatnya di Jl Golf 98, Dago. Kita harus jeli memperhatikan Jl Golf. Kalau tidak, kita bisa kebablasan sampai Jl Juanda. Letaknya persis di pinggir jalan. Plank Roti Selai mengumpat, tertutup dedaunan.

Saya nggak bisa memberikan gambaran di mana detail lokasi Roti Selai. Yang saya ingat, persis di sebrang Roti Selai terdapat lahan kosonng yang dimanfaatkan sebagai area parkir pengunjung Roti Selai.
Teteh-teteh yang bertugas jagain toko Roti Selai
Ukuran toko ini begitu mungil. Sepertinya hanya 3 kali 7 meter persegi. Toko Roti Selai tak ubahnya seperti bangunan tambahan di sebelah rumah pemiliknya. Masuk ke Roti Selai, kita akan bertemu teras yang berisi meja panjang yang menempel di dinding lengkap dengan kursi yang tak kurang dari lima buah. Persis di sebelah kanan, akan ada pintu kecil menuju Roti Selai.

Persis di pintu masuk, terdapat meja bulat dengan dua kursi. Sementara di tembok sebelah kiri menempel meja panjang yang ukup diisi empat orang. Etalase yang memajang roti kering di bagian pojok difungsikan sebagai meja kasir. Di situ kita bisa melakukan pemesanan.

Di atas meja etalase terdapat banyak pilihan roti kering. Ada Cinnamon Swrill, Herbs Loaf dan lain sebagainya.


Roti Selai tidak memberikan banyak pilihan makanan karena mereka hanya menyajikan menu untuk sarapan, makan siang dan santap sore. Mayoritas makanan yang dijajakan bergaya Western, omelet sandwich, pasta, nasi kari dan sebagainya.

Siang itu, Saya, Nana dan Rani hanya memesan menu pencuci mulut. Kenapa? Karena setelah itu kami akan makan besar di Gombal ASAP (cerita soal ini akan ditulis berikutnya). Rani memesan Scones, Nana Cinnamon Swirll dan Creme Brulee, sementara saya ingin mencicipi dessert paling terkenal di Roti Selai, yaitu Mille Crepes.

Scones milik Rani begitu cantik dengan sejenis whipped cream dan potongan anggur hijau. Kalau Scones dimakan sendiri tanpa whipped cream, rasanya hambar.
Scones cantik 

Creme Brulee yang baik adalah memiliki lapisan karamel renyah. Jika dipukul dengan sendok akan terdengar bunyi "crack". Creme Brulee buatan Roti Selai lumayan enak. Menurut saya, kekurangannya cuma pada kepadatannya dan rasa telur yang masih kentara.
Scones dan Creme Brulee

Sementara Mille Crepes yang saya pesan, memiliki tampilanyang cantik. Layers of happiness. Tapi begitu mencoba... enak sih. Rasanya tidak terlalu manis dan creamy. Makanan ini cocok untuk mereka yang mengutamakan kesehatan.
Mille Crepes. Layers of Happiness

Buat saya malah kurang enak. Hambar. Mungkin lidah saya sudah terlalu sering dicekoki makanan dengan citarasa yang luar biasa, makanya begitu makan crepes berlapis-lapis itu, saya merasa ada yang kurang. Sama seperti Scones, si Mille Crepes ini bakalan tasteless kalau nggak ada whipped cream dan serutan coklat batangan.

Dibandingkan dengan Mille Crepes di Pancious, jelas Pancious lebih nikmat. Enak parah. Di antara crepes diolesi cream tipis. Di bagian atas disiram saus strawberry dan dikasih satu scoop es krim vanila. Manisnya pas, rasanya seimbang antara manis dan asam, ada tekturnya (dari sausnya yang masih ada strawberry segar) dan creamy.

Roti Selai sesungguhnya cocok untuk mereka yang ingin makan sehat, yang kadar gula di tiap makanannya rendah. Saya sebenarnya penggemar makanan sehat dan tidak begitu suka makanan yang terlalu manis. Namun, Roti Selai bukan menjadi favorit saya. Satu-satunya menu yang enak adalah Cinnamon Swrill.
Cinnamon Swril

Keesokan harinya, saya mengobrol dengan Raras, teman sekantor saya. Menurutnya, menu yang enak di Roti Selai adalah makanan savory-nya. Ya, mungkin lain kali bisa main ke Roti Selai mencicipi spaghetti, nasi kari dan omelet sandwich.

Harga? Buat saya standar. Mulai dari Rp5 ribu. Untuk dessert macam Mille Crepes itu Rp35 ribuan.

Tulisan ini, selain untuk me-review dessert Roti Selai, juga untuk mengingatkan bahwa apa yang tampak indah di Instagram belum tentu enak saat dimakan!! Demikian, semoga berguna.

Kiky

Comments